Buah Moderasi Beragama adalah Kerukunan dan Persatuan Indonesia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Moderasi beragama sangat penting untuk terus digelorakan karena buah dari moderasi beragama adalah kerukunan umat beragama dan terjalinnya persatuan Indonesia. Andaikata program Moderasi Beragama tidak menjadi program pemerintah, sesungguhnya menjalankan agama sesuai aslinya adalah sebuah keniscayaan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, H. Musta’in Ahmad, SH, MH, pada kegiatan Pembinaan ASN Kantor Kemenag Kab. Magelang dalam rangka Penguatan Moderasi Beragama di Gedung GSG KPRI Kokarda, Rabu, 1/02/2023.

“Memahami ajaran agama dengan baik akan menumbuhkan sikap-sikap moderat,” kata Musta’in Ahmad.

Sikap moderat, menurut Mustain Ahmad, adalah bagian dari ajaran agama Islam, Allah Swt menjadikan manusia sebagai “ummatan wasathan”. Kata wasathan diartikan dengan terbaik, pilihan, adil dan seimbang. Maka ummatan wasathan dapat diartikan dengan umat Islam sebagai umat terbaik, umat pilihan, umat yang adil dan umat yang seimbang kehidupannya sebagaimana diajarkan Rasulullah Saw.

Mengapa moderasi beragama saat ini sangat penting? Ada 2 penyebab yaitu bangsa ini sedang tumbuh semangat keagamaannya, dan perkembangan teknologi informasi demikian pesat ditandai dengan keterbukaan informasi publik yang menumbuhkan paham-paham non moderat tumbuh subur.

“Saat ini banyak orang belajar agama tidak dari otoritas agama. Berkembangnya paham ekstrim kanan yang bagus akidah, bagus syariahnya tetapi kendor dalam akhlaknya menyebabkan banyak klaim kebenaran yang menafikkan kebenaran orang lain,” kata Musta’in.

Begitu juga berkembangnya paham ekstrim kiri, bagus akhlaknya, bagus syariahnya, tetapi akidahnya kendor menyebabkan berkembangnya paham sekularisme,” lanjutnya.

Mustain menyampaikan jika moderasi dibangun, ibarat pohon maka akan menghasilkan 4 dahan yaitu komitmen kebangsaan, anti kekerasan (penuh keramahan, kasih sayang, pemaafan, kebijakan), toleransi (kesiapan hidup dalam perbedaan), dan adaptif (menerima diri terhadap budaya lokal yang berkembang).

“Dan buah dari moderasi ini adalah kerukunan umat beragama dan persatuan Indonesia,” tegasnya.

Sangat penting menjaga moderasi beragama, karena dengan rukun kita bisa hidup dengan baik, bekerja dengan baik dan beribadah dengan baik. Jika kita hidup dalam perselisihan, jangankan untuk belajar atau belajar, bahkan untuk beribadah pun tidak bisa.

“Penting menjaga “agama” untuk tidak ditarik di luar dari kepentingan agama. Biarlah agama memandu dan menjaga marwah kemanusiaan karena sesungguhnya esensi agama adalah memanusiakan manusia,” pesan Kakanwil.

Pembinaan diikuti oleh Kepala Kantor, Kasi dan Penyelenggara, Kepala Madrasah, PPPK, ASN di lingkungan Sekretariat Kantor Kemenag Kab. Magelang.(m45k/Sua)