Kab. Pekalongan – Menjadi hari penuh semangat bagi para siswa MTsN 2 Pekalongan, karena sudah satu minggu mereka melaksanakan agenda rutin membersihkan lingkungan kelas sehabis pembelajaran tatap muka terbatas. Setiap harinya selama satu minggu ini mulai pukul 09.30 hingga 10.30 WIB. Mereka bergotong royong melaksanakan kebersihan kelas dan lingkungan sekitarnya. (Sabtu, 5 Februari 2022).
Mereka dipandu oleh wali kelas masing-masing. Satu kelas yang terdiri dari 16-17 siswa dibagi tugas antara lain untuk membersihkan kelas, selokan, taman kelas, hingga lingkungan sekitar kelas. Mereka terlihat antusias dalam melaksanakan arahan wali kelas. Tentu saja mereka senang karena bisa bekerja bersama-sama teman di luar kelas.
Salah satu siswa kelas 7B, Muhammad Alwi Fahmi mengaku sangat senang bisa berperan dalam menciptakan suasana kelas yang indah. Alwi dan beberapa orang temannya terlihat sedang membersihkan taman di depan kelasnya dan menanam beberapa tanaman.
”Saya diberikan tugas untuk membersihkan rumput-rumput yang mengganggu tanaman di taman ini, sekaligus menanam beberapa tanaman hias agar taman terlihat lebih rapi dan indah. Kami juga menata kembali pot-pot tanaman yang sebelumnya kelihatan berantakan,” ujarnya.
Ditemui oleh tim redaksi, salah satu wali kelas, Tutik Laela Hidayati, menyatakan bahwa gerakan kebersihan ini bertujuan untuk mendukung terwujudnya sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Selain itu, tentu saja diharapkan bisa menjadi sarana efektif dalam membiasakan para siswa untuk memiliki perilaku ramah lingkungan.
“Anak-anak dengan gerakan ini otomatis dibiasakan untuk menjaga kebersihan, menciptakan suasana kelas yang indah dan nyaman, sekaligus melestarikan keasrian lingkungan madrasah. Selain gerakan kebersihan setiap harinya, akan ada juga gerakan penghijauan yang dimulai dari tiap siswa, atau kami menyebutnya dengan satu anak satu tanaman.” jelas wali kelas 7C itu.
Hal senada disampaikan oleh Kepala MTsN 2 Pekalongan, Imam Sayekti, kepada tim redaksi Imam menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung dan akan terus mendorong berjalannya gerakan semacam ini. Bahkan, ia menekankan tidak hanya menjelang agenda pengusulan sekolah Adiwiyata saja, namun harus dilaksanakan secara kontinyu dan konsisten. Apalagi pembelajaran di madrasah sudah mulai menerapkan PTM terbatas.
“Lingkungan kelas dan madrasah yang bersih, asri dan indah bukan hanya tanggung jawab tenaga kebersihan saja, namun merupakan kewajiban semua warga madrasah. Oleh karena itu, dengan adanya gerakan dan aksi nyata ini bisa menjadi awal terciptanya MTsN 2 Pekalongan yang lebih bersih, lebih asri dan lebih indah sehingga nyaman untuk tempat belajar para siswa.” ujarnya.
“Kami mohon doanya pula agar hajat kita untuk menjadi salah satu sekolah adiwiyata tingkat provinsi bisa terwujud.” pungkasnya. (Why/Ant/bd).