Sosialisasi LAAK (Lomba Adiwiyata Antar Kelas) MTsN 2 Pekalongan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan-Pada Sabtu (5/2/2022), Panitia LAAK (Lomba Adiwiyata Antar Kelas) menggelar sosialisasi terkait rencana pelaksanaan LAAK. Acara ini dilaksanakan di ruang kelas 7A dan 7B serta diikuti oleh seluruh GTK MTsN 2 Pekalongan. Dipandu oleh Ubaidillah selaku pembawa acara.

Dalam sambutannya, Kepala MTsN 2 Pekalongan, Imam Sayekti menegaskan bahwa rencana penyelenggaraan LAAK yang telah dikonsep dengan matang oleh panitia harus didukung oleh seluruh civitas akademika. Menurutnya, amanah dari kabupaten Pekalongan kepada MTsN 2 Pekalongan sebagai calon sekolah adiwiyata tingkat Provinsi tidak boleh dilewatkan.

“Saya meminta kepada seluruh jajaran, mulai dari pimpinan, wali kelas, guru mapel hingga tenaga kependidikan untuk bersama-sama mewujudkan tujuan tersebut. Terlebih kepada wali kelas dan para pembina ekstrakurikuler yang berperan penting dalam menggerakkan para siswa.” tegasnya.

Sementara itu, dalam penjelasannya, Ketua Panitia LAAK tahun 2022, Abdul Djamil yang juga menjabat Waka Sarpras itu mengemukakan bahwa tujuan utama dari LAAK antara lain untuk menciptakan lingkungan madrasah yang bersih, sehat dan indah. Selain itu juga sebagai sarana pembiasaan dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan pada diri siswa khususnya.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa LAAK dilaksanakan secara bertahap mulai tanggal 7 hingga 28 Februari 2022. Sebagai contoh, untuk kebersihan lingkungan dilaksanakan mulai tanggal 7 hingga 12 Februari 2022, pembiasaan perilaku ramah lingkungan seperti pengelolaan sampah, konservasi energi dilaksanakan tanggal 14 s.d. 24 Februari 2022. Sedangkan penilaian dan pengumuman akan dilaksanakan mulai 25 s.d. 28 Februari 2022.

“Untuk aspek penilaiannya sendiri meliputi kelengkapan administrasi kelas, kebersihan, keindahan, adanya tanaman yang dihimpun oleh siswa dalam kelas tersebut, hingga drainase kelas. Agar lebih menantang kreativitas siswa, panitia juga mewajibkan semua kelas untuk membuat video yang berisi penerapan perilaku ramah lingkungan dan harus dikumpulkan untuk mendapatkan penilaian.” ujarnya.

Abdul Djamil juga menekankan kepada para wali kelas untuk dapat membimbing dan mengarahkan siswa-siswanya agar dapat berkreasi, misalnya dengan memanfaatkan barang-barang bekas sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, serta membiasakan anak-anak untuk selalu berperilaku hidup bersih. Sehingga diharapkan siswa akan tergugah hatinya dan semakin sadar bahwa mereka memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungannya. (Why/Ant/bd).