Semarang – Munculnya aliran-aliran radikal seperti yang terbaru Khilafatul Muslimin disebabkan para penceramah jarang menyampaikan materi pengajian yang isinya membangkitkan komitmen kebangsaan dan Moderasi Beragama.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jawa Tengah Afief Mundzir, dihadapan para penceramah dari berbagai ormas keagamaan se Jawa Tengah dalam acara Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama Islam di Hotel Horison Nindya Semarang, Rabu (15/06) .
kegiatan penguatan kompetensi penceramah agama Islam berlangsung selama 3 hari dari tanggal 15-17 Juni 2022 , diselenggarakan oleh Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan diikuti oleh 45 penceramah agama Islam perwakilan dari Organisasi Kemasyarakatan keagamaan se Jawa Tengah.
“ Harapan kami bahwa peserta yang mengikuti pelatihan ini semakin meningkat kompetensinya dalam berdakwah, baik dari aspek materi, metodologi, maupun wawasan kebangsaan. Mereka siap memberi ceramah di mana saja, dengan materi dakwah yang menguatkan kehidupan keagamaan yang rukun, toleran, dan damai di Tanah Air,” ujar Afief.
Lebih lanjut Afief menyampaikan bahwa kegagalan penceramah yaitu ketika membuat jamaahnya emosi dan mencela orang lain, karena sifat emosional ini sangat jauh dari sifat-sifat orang yang bertakwa yaitu diantaranya bisa menahan emosi dan mudah memaafkan orang lain.(QS Ali Imron :134).
“ Orang yang masih mempersoalkan 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 maka patriotismenya masih diragukan. Adapun cara dakwah yang baikpun sudah sangat jelas di Al Qur’an QS An Nahl:125: ” Serulah kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantah lah mereka dengan cara yang baik.”ungkapnya. (Edo/yud/rf)