Madinah — Dalam musim Haji Tahun 2022 ini , Pemerintah Kabupaten Rembang telah memilih dua petugas Haji daerah, yakni kyai Haji Zaki Mubarak serta dokter Arif Rahman. Sayangnya dua petugas Haji daerah tersebut belum bisa berangkat mendampingi kloter 09 ataupun 10 yang merupakan jamaah haji Rembang.
Tertundanya keberangkatan PHD tersebut karena masalah visa yang belum keluar. Pada akhirnya visa PHD pun keluar sehingga dua orang PHD asal Rembang bisa diberangkatkan ke tanah suci ikut dengan kloter 17. “Kebetulan hotel kloter 17 di Madinah terletak hanya dua blok dari tempat menginap jamaah haji kloter 9 asal Rembang yakni di hotel Arjuan Ros. Sedangkan kloter 9 menginap di hotel Arjuwan Assalam,” terang Ketua Kloter 09 SOC Ahmad Fahimi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/6/2022).
Kamis pagi (16 juni 2022), kloter 17 sampai di Madinah. Sore harinya menjelang ashar Kyai Haji Zaki Mubarok beserta dokter Arif Rahman segera menemui petugas kloter 09 untuk berkoordinasi. Dari hasil koordinasi tersebut direncanakan PHD akan bergabung dengan jemaah haji kloter 9 di Mekkah. Sedangkan selama di Madinah ini PHD Rembang akan tetap mengikuti jadwal dari kloter 17 sekaligus menyelesaikan arbain.
“Kebetulan di kloter 09 ada dua orang jemaah haji yang tidak bisa ikut yakni Bapak Ahmad Mifdoli dari Kudus dan ibu Brenti dari Sale Rembang. Semoga dengan dua kursi kosong tersebut 2 PHD dari Kabupaten Rembang bisa kami tarik ke kloter 9,” ujar Fahimi.
Sedangkan menurut penuturan Kyai Haji Zaki Mubarok, hampir semua PHD di seluruh Indonesia baru keluar visanya 12 hari ini. “Setelah visa keluar kami harus menunggu dari kloter. Jika tidak terdapat sheet kosong maka PHD tersebut akan diberangkatkan di kloter sapu jagat atau kloter terakhir,” ujar KH Zaki Mubarok.
Semua petugas kloter 09 SOC menyambut baik kehadiran PHD dari Rembang. Terutama kehadiran dokter Arif Rahman. “Karena kebutuhan tenaga medis sangat penting bagi kelancaran jamaah haji begitu ucap dokter Naya TKHI kloter 09,” pungkas Fahimi. –Fahimi/iq/Rf
Madinah, 17/6/2022