Kendal – Bertempat di aula lantai 2 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, Seksi Pendidikan Madrasah menyelenggarakan kegiatan penguatan tindak lanjut hasil supervisi pembelajaran jenjang madrasah ibtidaiyah (MI), Selasa (5/7).
Dalam laporannya, Kasi Pendidikan Madrasah menuturkan salah satu misi Kementerian Agama Republik Indonesia adalah meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu. Seksi Pendidikan Islam melaksanakan pelayanan pendidikan yang terdiri dari pendidikan madrasah, pendidikan keagamaan Islam, dan pendidikan agama Islam di sekolah. Kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan pemahaman dan kemampuan menerapkan tindak lanjut hasil supervisi pembelajaran di madrasah.
“Meningkatnya budaya mutu pendidikan merupakan salah satu sasaran kegiatan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal. Agar sasaran tersebut dapat dicapai dengan maksimal, maka kami mengadakan kegiatan Penguatan Tindak Lanjut Hasil Supervisi Pembelajaran tingkat MI. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman tentang strategi dan langkah efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah,” ujar Mukhamad Muslikhan.
Hadir sebagai narasumber, pengawas madrasah, Sutrisno mengatakan untuk mewujudkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif di madrasah diperlukan regulasi supervisi pembelajaran sebagai upaya penjaminan mutu pembelajaran yang mampu memberi ruang tumbuhnya kreasi dan inovasi dalam menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan kehidupan abad 21.
“Pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangakan menuntut sekolah untuk mengubah pendekatan pembelajaran dari teacher centred menjadi student centred. Hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan dimana peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar,” terang Sutrisno.
Pembelajaran abad ke-21 adalah sebuah jawaban untuk permasalahan yang timbul di bidang pendidikan di tengah derasnya serbuan informasi dan kemajuan teknologi. Pembelajaran abad ke-21 adalah pembelajaran yang dirancang untuk generasi abad ke-21 agar mampu mengikuti arus perkembangan zaman, yang berfokus pada student center dengan tujuan untuk memberikan peserta didik keterampilan berpikir diantara lain: berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreatif, literasi informasi.
Karakteristik pembelajaran abad 21 adalah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran secara efektif. Pada konteks ini, peran TIK adalah sebagai “enabler” atau sebagai alat yang efektif, efisien dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. (bel/rf)