Safira: Maknai Hari Kesaktian Pancasila Untuk Menegakkan Ideologi Pancasila

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Sabtu (01/10) Pagi itu Guru Sejarah Indonesia MA Tanbihul Ghofilin Bawang Banjarnegara Tifani Safira, tampak sedang mengajar di salah satu kelas XII. Kebetulan hari itu bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Saat sedang menerangkan ulang materi bab Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa sub bab Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan ideologi. Semua siswa antusias mendengarkan penjelasan tentang materi sejarah Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI).    

Menurutnya Hari Kesaktian Pancasila merupakan wujud penghormatan terhadap para pahlawan revolusi yang terbunuh pada saat G30S PKI. Dengan mempertahankan ideologi Pancasila. “Dari latar belakang tercetusnya Hari Kesaktian Pancasila diharapkan siswa MA Tanbihul Ghofilin khususnya kelas XII dapat menghargai jasa para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S PKI dan mengingatkan pada mereka bahwa ideologi Pancasila adalah ideologi yang sah, bulat, dan utuh di Indonesia, serta mampu meningkatkan  rasa cinta kepada tanah air Indonesia,” jelanya

Lebih lanjut Safira menambahkan, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila siswa MA Tanbihul Ghofilin haruslah dengan melaksanakan nilai – nilai dalam sila yang terkandung dalam Pancasila. “Karena Pancasila merupakan landasan dalam segala aspek kehidupan bernegara termasuk dalam upaya mencapai tujuan nasional serta cita – cita bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka bersatu berdaulat adil dan Makmur,” jelasnya

Zahrotun Iftinan salah satu siswa kelas XII mengatakan pelajaran sejarah bukanlah sebatas materi teori yang cukup kita mendengar, tahu, dan dikenang, tetapi sejarah adalah materi yang harus digali, direnungi dan di implementasikan dalam kehidupan sehari – hari, baik kehidupan pribadi, berorganisasi, maupun bersosialisasi di lingkungan masyarakat.

“Sampai saat ini siswa MA Tanbihul Ghofilin menginternalisasikan wujud Pancasila di madrasah dengan meningkatkan kualitas ibadah, menyambung ukhuwah antar sesama, meningkatkan dedikasi dan loyalitas terhadap madrasah, menaati peraturan madrasah, serta menjunjung tinggi persamaan hak dan tanggung jawab sebagai warga madrasah,” pungkas Safira (wd/rf)