Banjarnegara – Siswa MI Cokroaminoto Kincang Rakit Banjarnegara mengikuti kegiatan imunisasi DT yang difasilitasi oleh Puskesmas Rakit 2. (5/11)
Kegiatan imunisasi merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi anak usia sekolah. Imunisasi DT (diphtheria tetanus) adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis).
Mustaqim selaku kepala MI Cokroaminoto Kincang saat meninjau kegiatan dan mendampingi petugas dari Puskesmas Rakit 2 menuturkan bahwa ada sejumlah 63 anak didiknya yang mengikuti imunisasi DT tersebut yang terdiri dari siswa kelas 1 sebanyak 28, kelas 2 sejumlah 14 siswa dan kelas 5 jumlahnya 21. “Alhamdulillah, sasaran imunisasi anak sekolah di madrasah kita 100% hadir”, imbuhnya.
Teknis pemberian imunisasi DT ini dilaksanakan di ruang kelas masing-masing. Setiap kelas sasaran imunisasi didatangi petugas Kesehatan dari Puskesmas Rakit 2 sebanyak 2 orang dengan pendampingan dari guru kelas.
Yulianti, salah satu wali kelas mengatakan ada beberapa peserta didiknya yang menangis sebelum dilakukan imunisasi karena merasa takut dengan jarum suntik, meskipun sebelumnya sudah diberikan motivasi sesaat sebelum pemberian imunisasi.
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) DT ini sesuai dengan rencana yang dibuat oleh Puskesmas Rakit 2 yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan November. Kegiatan imunisasi merupakan kerjasama pihak puskesmas dengan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan. Kegiatan ini didahului dengan pelaksanaan sosialisasi kepada kepala sekolah dan diikuti dengan pemberian surat pemberitahuan jadwal pelaksanaan.
Mulyadi, salah satu petugas dari Puskesmas Rakit 2 mengatakan bahwa kegiatan imunisasi dilaksanakan setelah dengan berpedoman dasar surat edaran Menteri Kesehatan tentang pelaksanaan BIAS.
Seperti yang diketahui bersama, imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan penyakit dan sangat berperan dalam menanggulangi masalah kesehatan. Dengan demikian, anak tidak mudah tertular infeksi, tidak mudah menderita sakit, pencegahan terjadinya wabah dan mencegah kemungkinan terjadinya kematian karena suatu penyakit. “Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran paradigma sehat bahwa upaya promotif dan preventif merupakan hal terpenting dalam peningkatan status Kesehatan,” ucapnya. (Yul/bd).