Kota Solo – Di cabang pencak silat, kontingen Pospenas Sulawesi Barat berjaya. Tim ini mampu memberikan harapan denga lolosnya ke babak final untuk kategori tunggal putra dan putri, ganda putri dan beregu putra.
Kategori ganda putrinya adalah Widi Cahya Kamila dan Cinta Alfaika Sanusi, sedangkan untuk beregu putra yakni Syabil Ma’ruf Muhammad, Fadly Ramadani dan Reza Risaldi.
Hainun Mardiyah mewakili di cabang pencak silat putri, sedangkan sedangkan untuk putra adalah Ahmad Akram. Keduanya merupakan santri dari pesantren yang sama, yakni Ponpes Al Ikhlas di Kabupaten Polewali Mandar. Tidak hanya itu, ternyata mereka juga diasuh oleh pelatih yang sama, dan pesantren yang sama pula, yang di even Pospenas IX ini terpilih menjadi pelatih pencak silat kontingan Sulawesi Barat.
M, Said, pelatih silat kedua santri itu tersenyum bangga ketika mendengar bahwa anak asuhannya lanjut ke babak final dengan perolehan nilai yang memuaskan. Ditemui setelah pengumuman resmi dari panita ia menyatakan kesukuran sekaligus harapan agar santrinya mampu menorehkan prestasi terbaiknya di gelaran Pospenas IX.
“Alhamdulillah kita bisa lolos 4 kategori di cabang pencak silat, yang rencananya akan dilangsungkan besok pagi di tempat yang sama. Sebagai pelatih saya bangga sekaligus berharap agar mereka peroleh prestasi yang terbaik. Meraka rajin berlatih dan mencintai seni bela diri pencak silat. Mereka juga miliki komitmen tinggi untuk bisa membawa nama baik Sulawesi Barat,” kata M. Said.
“Mohon doanya, semoga di Pospenas IX ini mereka menyabet juara, syukur-syukur di 4 kategori.,” meminta doa.
Sejak di hari pertama menginjakkan kaki di Solo, kontingen Pospenas IX asal Sulawesi Barat ini tampak bersemangat persiapkan diri untuk berlaga dicabangnya masing-masing.
“Rombongan mereka tiba Homestay Kerten di sore hari ditanggal 21 November. Kontingen take off di Juanda Airport Internationa Surabaya, lalu melanjutkan perjalanan darat. Ternyata lelahnya perjalan menuju Solo tidak membuat semangat mereka kendor. Malam harinya, dihalaman homestay tim seni beladiri pencak silat ini langsung laklukan latihan,” tutur Fathurrohim, pendamping asal Kankemenag Kota Magelang. (Hari/rf).