KAB.PEKALONGAN,- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan Drs. H. Sukarno, MM mengikuti Apel Peringatan Hari Guru Nasional, Kamis pagi (25/11/2022) bertempat di depan Ballroom Lt.I Hotel Haris Jl. Slamet Riyadi No. 464 Surakarta Jawa Tengah.
Apel peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022 digelar tepat pada pukul 06.00 WIB di sela sela pelaksanaan Pekan Olah Raga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) IX Surakarta, diikuti oleh seluruh Panitia, TC, LO, dan Juri Pospenas IX Tahun 2022.
Pembina Apel Hari Guru Nasional, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Musta’in Ahmad, SH, MH membacakan Sambutan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam Hari Guru Nasional tahun 2022. Menag menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas jasa besar yang diberikan pada guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Terpujilah wahai engkau Ibu, Bapak Guru. Namamu akan selalu hidup hidup dalam sanubariku, “ucapnya.
Selanjutnya Ia menyampaikan permohonan maaf jika ikhtiar kami belum optimal dalam memberikan layanan terbaik bagi para pahlawan tanpa tanda jasa. Benar bahwa Hari Guru Nasional adalah bentuk rekognisi. Namun, kami juga berkomitmen untuk terus berupaya agar para guru terus mendapat afirmasi. Sebab, kita semua tahu bahwa guru adalah profesi mulia. Kata cerdik-cerdikia, jika orang tua memberikan asupan nutrisi untuk jasadnya, maka guru yang memberikan gizi untuk ruh, spirit, dan jiwanya.
Dedikasi guru tiada batas. Bahkan, ketika pandemi Covid-19 melanda, guru dituntut tetap melaksanakan tugas. Amanat di pundak untuk terus ”Berinovasi Mendidik Generasi”, sebagaimana tema Hari Guru Nasional tahun ini. Dalam konteks itu, saya ingin menyampaikan beberapa pesan. pertama, terus menjadi pribadi pembelajar. Sebab, mengajar pun bagian dari belajar, Saat guru mengajar, pada hakikatnya dia juga sedang belajar.
Kedua, setelah dua tahun pandemi Covid-19, saat ini kita memasuki masa learning recovery, pemulihan proses pembelajaran. Ini mengkondisikan guru untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi.
Ketiga. Terus perkuat Moderasi Beragama dan sukseskan Tahun Toleransi. Jadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk memuliakan harkat kemanusiaan, meneguhkan komitmen kebangsaan, toleran, dan anti kekerasan. Hormati keragaman budaya lokal dan segala bentuk perbedaan. Jauhi politisasi agama. Hindari perpecahan, terlebih dengan membawa-bawa ajaran agama. Hadirkan agama sebagai rahmat bagi semesta.
Keempat. Kementerian Agama berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru, Kementerian Agama memperjuangkan adanya skema baru, seperti penambahan kuota Pendidikan Profesi Guru (PPG), melalui jalur pembiayaan LPDP.
“Alhamdulillah, tahun ini, ada penambahan signifikan, mencapai 11.200 kuota PPG, Kami berkomitmen agar jumlah ini terus bertambah di tahun mendatang. Upaya peningkatan kompetensi kami lakukan juga dengan memberi beasiswa pendidikan, serta memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi para guru. Kementerian Agama telah bermitra dengan Bank Dunia dalam peningkatan kompetensi ini, melalu program Madrasah Reform (MEQR), dan target totalnya menjangkaui lebih dari 300.000 Guru dan Tenaga Kependidikan di Indonesia. “tambahnya.
Terkahir, terkait peningkatan kesejahteraan, kami perjuangkan pemenuhan Tunjangan Profesi Guru (TPG). pemberian insentif guru pengangkatan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), penataan dan pendistribuan guru, serta program strategis lainnya. Tentunya, pemenuhan tersebut harus juga dibarengi dengan aspek kualitas guru.
Demikian. Guru, engkau bagai pelita dalam kegelapan, engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Selamat Hari Guru Nasional. (MTb/bd)