Kebumen – Bersamaan dengan momentum peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke 77 Kementerian Agama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen H. Ibnu Asaddudin melaunching program pembangunan kampung moderasi beragama di desa Jemur kecamatan Kebumen, Selasa (03/01).
Lunching ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Kankemenag disusul Ketua FKUB dan para tokoh lintas agama. Turut hadir, Kepala desa setempat, para kasi / gara, serta sekitar empat puluhan (40) calon penghuni perumahan yang sudah mendaftarkan diri. Rencananya di tempat ini, akan dibangun 100 unit rumah bersubsidi dengan fasilitas yang mendukung Kampung Moderasi.
Dalam sambutan sebelumnya, H. Ibnu menjelaskan alasan dibangunnya kampung moderasi karena menyadari adat istiadat dan juga Agama yang ada di Kebumen Beriman ini tentu sangat beragam, dihuni oleh berbagai suku bangsa dan juga pemeluk agama.
Oleh sebab itu, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kebumen ingin mewujudkan Kampung Moderasi, sebagai wujud Kerukunan antar umat beragama. Terlebih, perbedaan yang disatukan dalam kebinekaan akan menjadi modal besar dalam pembangunan di Kebumen.
Ibnu menjelaskan Kabupaten Kebumen memiliki keberagaman terutamanya pemeluk agama yang tersebar di berbagai daerah. Sehingga, kerukunan umat beragama sangat penting untuk dirawat guna mewujudkan pembangunan di Kebumen.
Kementrian Agama hadir untuk merawat dan mewujudkan kerukunan tersebut melalui Kampung Moderasi. Dengan begitu pembangunan di Kebumen bisa semakin cepat, dengan terciptanya stabilitas keamanan.
” Di Kebumen itu banyak sekali Agama, yang tersebar di berbagai daerah, Kebumen sedang membangun, Indonesia sedang membangun, pembangunan itu akan terhambat manakala antar umat ini tidak rukun, sehingga kementrian Agama hadir dalam rangka merawat / mewujudkan kerukunan umat yang sudah ada di Kebumen. Ketika kerukunan umat sudah terbentuk maka InsyaAllah Kebumen akan siap membangun dan Indonesia akan menjadi hebat di antaranya adalah melalui Kampung Moderasi,” ucapnya.
Dikatakan, di Kebumen sebetulnya sudah banyak memiliki Desa Sadar Kerukunan, seperti halnya di desa Pengaringan Pejagoan, desa Sikayu di Buayan. Di situ sudah memiliki penduduk atau masyarakat yang mendiami. Sedangkan untuk Kampung Moderasi ini, belum memiliki penduduk, sehingga akan dibentuk dari nol, dan disusun tatanan baru, yang isinya berbagai Agama ada di Kampung tersebut. (fz).
Untuk membentuk Kampung Moderasi ini, dipilihlah perumahan bersubsidi, dan memiliki harga yang terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan pengembang perumahan dan untuk pembiayaan bekerjasama dengan perbankan(.fz/bd)