Banjarnegara – Ketika mendengar kata telur mungkin yang ada dibenak kita adalah makanan, karena telur bagi sebagian orang memang jadi kebutuhan primer. Banyak juga yang memanfaatkan telur terutama kulitnya untuk membuat hiasan dinding berupa lukisan atau karya seni lainnya.
Rabu (11/01/2023) bertempat di kelas VIII A MTs Ath Thahiriyah Pucungbedug (maththa), Nurlaely Asrianti selaku guru IPA memanfaatkan telur sebagai media belajar siswa agar lebih mengerti tentang konsep fluida statis khususnya pada penerapan hukum Archimedes pada konsep tenggelam, melayang dan mengapung.
Hukum Archimedes menyatakan sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan.
“Untuk pembelajaran IPA seharusnya setiap guru bisa mengajak siswa-siswi untuk lebih bersemangat dan lebih mudah memahami konsep yang dipelajarinya dengan praktik atau memanfaatkan media di sekitar yang bisa dimanfaatkan,” papar Laely.
Bahan yang digunakanpun pada konsep tenggelam, melayang dan mengapung ini sangat sederhana yaitu telur ayam maupun telur bebek yang kondisinya baik, gelas, air, sendok atau lidi dan garam.
“Jika telur dimasukkan kedalam gelas yang telah diberi air biasa maka akan tenggelam karena berat telur lebih besar dari gaya ke atas oleh zat air dan massa jenis telur lebih besar dari massa jenis zat cair. Jika telur dimasukkan ke dalam air garam maka telur akan mengapung karena berat telur akan lebih kecil dibanding gaya ke atas oleh zat air dan massa jenis telur juga akan lebih kecil dibanding massa jenis zat air. Jika telur dimasukkan dalam air garan dicampur air biasa maka akan melayang karena berat telur sama dengan gaya ke atas dan massa jenis telur juga sama dengan massa jenis zat air,” terang tutik.
Syafira Putri mengaku lebih paham tentang konsep tenggelam, melayang dan mengapung dengan mempraktikkannya pakai telur. “Jadi mudah untuk diingat dan jadi sangat mudah memahami dan mengingatnya,” kata putri.
“Ternyata telur bisa dimanfaatkan untuk media belajar selain untuk dimakan. Konsep yang ibu ajarkan ini memang sangat menarik dan materi ini sangat mudah dipahami,” terang Airin siswi kelas VIII A. (ak/ast/rf)