KAB.PEKALONGAN, – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan Drs. H. Sukarno, MM membuka kegiatan Gerakan Santri Menulis (GSM) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren PDF dan Ma’had Aly Walindo Boyoletuk Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jumat (14/04/2023)
Turut hadir dalam kegiatan ini Perwakilan KPW Bank Indonesia Provinsi Jateng, Baznas Kabupaten Pekalongan, Marimas, Unwahas dan Nasima Semarang.
Kegiatan Gerakan Santri Menulis di Pondok Pesantren PDF Walindo ini merupakan kegiatan terakhir atau yang ke-20 dari rangkaian Gerakan Santri Menulis 2023 yang telah dilangsungkan secara bergilir di Pondok Pesantren yang tersebar di Jawa Tengah, sekaligus juga merupakan Gerakan Menyemai Ramah untuk Masyarakat Rukun (Merah Marun) Kemenag, yang dilaksanakan di 20 Pondok Pesantren yang ada di Jawa tengah sejak 26 Maret-11 April 2023
Dalam sambutanya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Sukarno menyampaikan apresiasi atas diselenggarakanya gerakan menulis dikalangan para santri pondok pesantren. Menurutnya Gerakan ini sangat positif untuk meningkatkan pengetahuan tentang upaya menulis yang baik dan bisa mengembangkan diri dalam dunia jurnalistik, sehingga wawasan santri akan berkembang.
Sukarno berpesan agar santriwan dan santriwati dapat mengikuti pelatihan menulis ini dengan sungguh-sungguh serta menggunakan kesempatan tersebut untuk menimba ilmu tentang segala hal terkait dunia penulis.
“Diharapkan para santri mampu mengimplementasikan apa yang dilihat, didengar dan dipikirkan menjadi karya tulis yang mampu memberimanfaat luas kepada masyarakat”
Sementara itu sebelumnya Pengasuh Ponpes PDF Walindo, Hj Siti Mahmudah menyampaikan harapannya agar kegiatan GSM ini dapat menambah khasanah keilmuan dari para santri di Pondok Pesantren tersebut. Selain itu, bisa menambah semangat mereka untuk menjadi terbiasa dalam gerakan literasi.
”Harapannya, para santri bisa menghasilkan karya-karya literasi yang bagus. Mudah-mudahan para santri bisa mengikuti kegiatan Gerakan Santri Menyulis dengan lebih khidmat dan mendapatkan ilmu yang berguna bagi diri sendiri maupun umat manusia,” tuturnya.
Pemimpin Redaksi Suara Merdeka, Triyanto Triwikromo, dalam kesempatan sambutannya menyampaikan bahwa saat ini dunia santri mesti dibangkitkan, karena banyak persoalan-persoalan dunia juga dihadapi para santri. Dan Gerakan Santri Menulis ini salah satu usaha untuk mengenalkan gerakan literasi, agar nantinya dapat menjadi sesuatu hal biasa bagi para santri.
”Kami berterima kasih pada pihak-pihak yang selalu mendukung dalam usaha gerakan literasi. Tapi ini bukan merupakan kegiatan ikut-ikutan dalam literasi karena tengah ngetrend,” ujarnya
”Tetapi lebih kepada, kami menyadari bahwa dunia ini telah dikuasai internet dan masyarakat kekinian yang menghasilkan sebuah persoalan, walaupun ada hal-hal baik dari teknologi,” ungkap dia.
Misalnya saja, persoalan hoaks yang timbul dari kecanggihan teknologi, itu sangat mengacau dunia. Bahkan, hoaks terbesar yang ada di dunia terjadi pada dunia kesehatan.
”Kalau hoaks-hoaks tersebut mudah dipercaya, tentu bahayanya luar biasa. Untuk itu, keberadaan para santri diharapkan dapat memenuhi literasi untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang baik dan berkualitas,” terangnya. (MTb/bd)