Banyumas (Humas) – Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Prov. Jateng Wahid Arbani membuka kegiatan Dialog Penguatan Moderasi Beragama Angkatan VIII yang diselenggarakan di Hotel Aston, Puwokerto, Banyumas, Rabu (14/06).
Bertindak sebagai narasumber Anggota DPR RI, Wastam dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, Taslim Syahlan.
Kegiatan Dialog Moderasi Beragama digelar untuk menyamakan visi, misi dan pandangan terhadap pemahaman konsep Moderasi Beragama, khususnya bagi tokoh lintas agama di wilayah Kabupaten Banyumas.
Keberagaman suku, budaya dan agama di Indonesia dianalogikan Wahid seperti perbedaan pelafalan poisisi benda dalam bahasa Jawa.
Bahasa Inggris nasi adalah rice. Dalam bahasa banyumasan, padi kalau masih menjadi tumbuhan namanya pari/pantun, setelah dipanen namanya gabah, masuk dalam penggilingan namanya menjadi beras. Apabila beras tersebut ada yang patah, berubah nama menjadi menir. Seusai dimasak namanya menjadi sega, setelah kering menjadi aking, menjadi kerak namanya berubah menjadi intip.
“Ini jadi bukti kalau bangsa kita itu beragam, masing-masing daerah memiliki adat yang berbeda. Kalau salah persepsi bisa menye
babkan gesekan, maka moderasi bergama harus ditegakkan. Kita harus bisa saling menjaga, menghormati
dan menjamin pelaksanaan berbagai budaya, agama, suku dan ras di Indonesia,” tutur Wahid.
“Kalau moderasi beragama sudah kita lakukan, baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya, dapat terwujud di negeri kita, Indonesia tercinta,” imbuh Wahid. (ps/rf)