Wamenag Saiful Rahmat Dasuki usai menutup Rakernas IPI 2023 di Surabaya
KOTA PEKALONGAN (Humas) — Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengajak pimpinan dan pengelola pondok pesantren untuk membangun mindset akan pentingnya pengembangan ekonomi di pesantren.
Salah satunya membangun rencana bisnis atau business plan dengan melihat peluang yang ada untuk dijadikan landasan dalam menjalankan bisnis.
Hal ini disampaikan Gus Saiful panggilan akrabnya saat mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas menutup gelaran
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia 2023 di Surabaya.
Rakernas IPI 2023 mengusung tema Berbenah Organisasi di Tahun 2023, Menuju Kemandirian Pesantren Indonesia yang Bermartabat.
Rakernas ini dihadiri pimpinan dan perwakilan pondok pesantren dari seluruh provinsi di Indonesia.
Ia pun mengimbau kepada pimpinan pondok pesantren yang tergabung dalam IPI untuk mengenali potensi bisnis pesantren masing-masing dan bersinergi dengan Kemenag lewat program Kemandirian Pesantren.
“Kemandirian Pesantren merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama dibawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Program ini juga instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Menteri Agama,” ujar Gus Saiful, Minggu (13/8/2023).
Menurutnya kemandirian secara ekonomi merupakan mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Program Kemandirian Pesantren memiliki visi terwujudnya pesantren yang memiliki sumberdaya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Ia menambahkan program Kemandirian Pesantren mulai digulirkan Kementerian Agama pada tahun 2021 dengan sasaran awal penerima bantuan inkubasi sebanyak 105 pesantren.
Kemudian pada tahun 2022, naik menjadi 504 Pesantren yang menjadi penerima.
Dan tahun 2023 atau yang sedang berjalan sekarang, ada 1.470 pesantren yang dibantu dalam pengembangan bisnisnya.
“Jadi, jika ditotal dari tahun 2021 hingga
2023 sudah ada 2.079 pesantren yang menerima bantuan inkubasi bisnis,” tandas Gus Saiful.
Gus Saiful menegaskan Program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama tidak hanya sekedar memberikan bantuan, melainkan juga memberikan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan bisnis, mulai dari perencanaan bisnis, keuangan, branding, manajemen, dan hingga pengembangan bisnis.
Tampak hadir dalam penutupan Rakernas Ketua Umum IPI Abdul Muhaimin dan
Kakanwil Kemenag Jawa Timur Husnul Mahram.
Saat ini lanjut Gus Saiful sudah banyak pesantren yang mandiri, diantaranya Pesantren Sidogiri yang berkembang dalam bidang minimarketnya.
Ada Al-Ittifaq Bandung dengan bisnis dalam bidang pertanian begitu juga
Al-Muttaqien Balikpapan dalam bidang laundry dan jasa konstruksi.
Pesantren-pesantren in menjadi best practice atau percontohan dalam
program kemandirian pesantren agar memotivasi pesantren lainnya
untuk turut berkembang.
“Saya yakin banyak pesantren yang mempunyai potensi untuk berkembang dan pesantren-pesantren tadi patut menjadi contoh bahwa pesantren bisa bersaing di bidang bisnis,” ujarnya.
Ke depan kata Gus Saiful, Kemenag akan membentuk Community Economy Hub Pesantren agar saling terhubung dalam pengembangan ekonomi pesantren.
“Pesantren di Indonesia hampir 40 ribu dan santrinya mencapai 4,5 juta, ini kan peluang yang sangat besar dan strategis.
Bayangkan saja jika pesantren saling terhubung dalam pengembangan bisnis. tentu dapat membangkitkan ekonomi pesantren, bahkan masyarakat sekitar pun ikut terbantu, ” kata Gus Saiful .
“Semoga dalam Rapat Kerja Nasional 2023 Ikatan Pesantren Indonesia ini kita turut mengkonsolidasikan untuk bahu-membahu mewujudkan pesantren yang mandiri, kuat, dan berkembang dalam bidang ekonomi,” tandasnya.(Benny Andrios/fzn/bd)