Ikhlas Kunci Kesuksesanku Belajar di MTsN 1 Pati

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda : “Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit”. Dalam hadits lain Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya”.

Imam Syafi’i Ra. juga pernah memberi nasihat kepada seorang temannya: “Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar dan kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla”.

Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan ikhlas itu seperti ini, “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau berkata,  “Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik”.

Dari beberapa contoh hadits di atas menunjukkan bahwa ikhlas itu memang sangat penting bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah, karena tanpa rasa ikhlas dan hanya mengharap ridha dari-Nya ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah.

Menurut  bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari kotoran. Sedangkan menurut istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.

Dengan ikhlas kita tidak akan tersesat ke jalan yang tidak diridhai Allah,  tidak akan menjadi orang yang riya’ atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan. Setan berkata,:

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (٤٠)

”Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkanku sesat, sungguh akan ku usahakan agar anak manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hamba-Mu dari antara mereka yang ikhlas. (QS.Al-Hijr: 39-40)

Sebagai keluarga besar MTsN 1 Pati yang telah kita ketahui bersama sebagai madrasah uswatun hasanah dan bertaraf internasional, baik guru pegawai, terutama siswanya harus mempunyai rasa ikhlas di dalam menjalani diri sebagai siswa.

Saat pertama kali masuk ke madrasah, kita pasti tidak terbiasa dengan peraturan yang ada di madrasah. Kita mungkin bertanya-tanya kenapa harus ada peraturan-peraturan baru yang mengikat pada kita, yang membuat kita tidak nyaman.

Tanpa disadari mungkin kita menganggap hal-hal seperti itu sepele dan tidak penting, tetapi tanpa kita sadari pula peraturan-peraturan tersebut sangat penting karena dengan peraturan-peraturan tersebut membuat kita biasa melakukan hal yang positif. Kita tidak sadar bahwa kebiasaan yang baik akan membuat kita memiliki budaya dan menjadi siswa berkarakter unggul.

Seperti contoh saat kita disuruh untuk datang tepat waktu ke madrasah. Peraturan yang ada di MTsN 1 Pati, kita harus sudah sampai ke madrasah sebelum jam 06.45 WIB. karena saat jam tersebut kita diajarkan untuk istiqomah sholat Isyroq dan Dhuha serta berdzikir bersama.

Sebenarnya hal tersebut sangat bermanfaat bagi semua siswa, di samping kita harus bangun pagi, jalanan yang ramai bisa kita hindari, karena jam-jam tersebut merupakan jam ramai banyak orang berangkat bekerja dan anak-anak berangkat sekolah. Kita harus sadar bahwa hal tersebut sangat lah positif bagi diri kita, bila kita terbiasa disiplin bangun pagi maka pasti kita bisa istiqomah melakukan sholat subuh, dan pasti kita terbiasa untuk tidak terlambat dalam menjalankan kewajiban apalagi kita istiqomah menjalankan sunnah-sunnah muakad yaitu sholat Isyroq dan Dhuha. Kita harus bangga bisa melakukan hal-hal yang diajarkan di MTsN 1 Pati. Kebiasaan seperti itu yang sangat dikagumi oleh madrasah/sekolah lain, karena tidak semua madrasah bisa melaksanakan seperti yang ada di MTsN 1 Pati, apalagi istiqomah.

Semua peraturan yang dibuat itu harus kita laksanakan dan kita jalani secara ikhlas karena tanpa Ikhlas, tentu kita akan terus mengeluh, tanpa ikhlas kita pasti selalu merasa berat saat sekolah.

Ikhlas itu bukan hanya soal kata-kata. Tapi ikhlas itu adalah pekerjaan hati yang menerima segala sesuatu yang diterima. Seperti apa yang difatwakan oleh kepala madrasah kita, Bapak Ali Musyafak “Ikhlas adalah kunci belajar di MTsN 1 Pati”. Ikhlas memang sangat susah di lakukan bila kita tidak mengetahui kemudahan yang kita rasakan setelah terbiasa ikhlas menjalani dan menerima sesuatu.

Kunci ikhlas adalah selalu mensyukuri dang menganggap semua yang kita terima dan kita lakukan adalah rahmat Allah. Bayangkan dari 600 lebih orang yang mendaftarkan diri ke madrasah tercinta kita, hanya 50% yang di terima. Bayangkan di saat kita mengeluh karena tata tertib yang menurut kalian berat, ada 300 orang lebih yang sedih karena tidak bisa sekolah di madrasah kita, dan ingatlah firman Allah di kitab suci-Nya :

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Yang artinya: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Qs. Ar-Rahman)

Satu-satunya ayat yang diulang sebanyak 31 kali dalam satu surah, untuk mengingatkan kita atas kebaikan dan Rahmat Allah yang begitu banyaknya kepada kita.

Sungguh kita harus selalu bersyukur dan ikhlas agar kita bisa nyaman dalam menjalani kehidupan dan menuntut ilmu. Semua yang diberikan Allah kepada kita adalah yang terbaik untuk kita. Jadi yakinlah bahwa semua itu memang yang terbaik, agar kita senantiasa bersyukur dan ikhlas menjalani lika-liku kehidupan ini ke depannya.

Seluruh siswa harus mau melaksanakan aturan dan kebijaksanaan madrasah dengan ikhlas, karena semua itu tentu sudah dipikirkan matang-matang oleh pihak madrasah sebagai pembuat kebijakan. Apalagi madrasah kita adalah Madrasah Unggulan Akademik, Madrasah Riset, Madrasah Adiwiyata, Madrasah Ramah Anak dan terkini sebagai madrasah bertaraf internasional, sehingga semua siswa harus ikhlas menjalankan peraturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian maka akan tercipta lingkungan dan suasana yang nyaman dan aman.

Semoga bermanfaat.. (Faizza Hilman Octavian feat Ali Musyafak)