Implementasi P5 P2RA, MTsN 1 Rembang Berziarah dan Produksi Jam

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Sebagai implementasi P5 P2RA, MTsN 1 Rembang mengadakan sejumlah kegiatan pembelajaran bagi siswa. Di antaranya melakukan ziarah dan memproduksi jamu. Kegiatan ini diadakan pada Jum’at, 8 September 2023.

Kepala MTsN 1 Rembang, Ahmad Suhadak Solikin mengatakan, terdapat pembiasan yang dilakukan pada jam awal sebelum pembelajaran, yaitu Jumat sehat, jumat berkah, jumat taqwa, dan jumat bersih.

Pada kegiatan Jum’at taqwa, seluruh pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik menggunakan baju muslim dan melaksanakan Takhtimul Qur’an di kelas dan ruang guru yang dipimpin oleh Kepala Madrasah.

Selain pembiasaan tersebut, kelas 7 dan kelas 8 di hari jumat memiliki jadwal khusus kegiatan P5 P2RA karena telah menggunakan kurikulum merdeka. Kelas 9 yang masih menggunakan kurikulum 13 tetap belajar sesuai jadwal di kelas masing-masing setelah Tahtimul Qur’an yang dibimbing wali kelas masing-masing.

Untuk kegiatan P5 P2RA dengan tema kearifan lokal, kelas 7 memproduksi jamu sedangkan kelas 8 berziarah. Suhadak mengatakan, kegiatan ini sebagai proses penanaman nilai-nilai pancasila sehingga menjadi pribadi yang terampil dan berakhlak mulia.

Pada minggu lalu, kelas 8 berziarah ke pasujudan Sunan Bonang. Ziarah kali ini diadakan ke makam Mbah Sambu pagi ini menjadi rangkaian P5 P2RA kelas 8. Peserta didik kelas 8 berjalan menuju Masjid Jami, Lasem yang berada di pusat kota Lasem sekitar 1,5 km dari MTs Negeri 1 Rembang.

Tahlil dan yasin dipimpin oleh peserta didik kelas 8 yang telah dilatih di madrasah pada kegiatan awal P5 P2RA. Semua peserta didik dan guru yang hadir mengikuti acara tersebut dengan tertib dan khusyuk mendoakan Mbah Sambu (Sayyid Abdurrahman Basyaiban), seorang ulama penyebar agama Islam di Lasem.

Di lain tempat, di MTsN 1 Rembang peserta didik kelas 7 berkelompok memenuhi hall indoor untuk memproduksi beras kencur setelah kunyit asam pada Minggu lalu. Peralatan dipersiapkan oleh tiap kelompok, bahan diproses langsung di hall indoor oleh semua kelompok yang memilih membuat beras kencur. Mulai mencuci bahan, menghaluskan kencur, beras dan bahan lainnya langsung diproses oleh peserta didik yang baru kelas 7.

Koordinator dan fasilitator mengamati para peserta didik agar tetap tertib dan nilai-nilai yang menjadi tujuan dari proses P5 P2RA didapat oleh peserta didik.

“Kegiatan P5 P2RA di MTsN 1 Rembang sebagai pelaksanaan kurikulum merdeka memang menyenangkan bagi semua pihak, selain mendapat ilmu, kreatif dan terampil, peserta didik bisa belajar tentang nilai-nilai Pancasila yang akan menjadi ilmu untuk menjalani masa depan,” tutur Suhadak.

“Kearifan lokal yang diusung pada semester ini akan menjadi bekal peserta didik di masyarakat misalnya memimpin doa di rumah, tingkat RT atau bahkan di tinggal negara,” imbuh Suhadak.

Produk beras kencur dan kunyit asam yang dihasilkan kelas 7 mendapat apresiasi tim penilai untuk diproduksi lebih banyak dan dijual agar kewirausahaan MTsN 1 Rembang semakin maju.

“P5 P2RA tema kali ini menjadi wadah bagi peserta didik untuk semakin terampil dalam menghadapi masa depan dengan kearifan lokal yang telah ada di Rembang” ucap Fitri Dwi Haryanti, koordinator P5P2RA tingkat kelas 7 yang berada di fase D. –fifi/iq/bd