081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Bekali Siswa Secara Optimal Untuk Raih Hasil Maksimal

Semarang – Rabu (13/9/2023), tepat pukul 14.00 waktu setempat, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) SD Islam Primadana mendapat kunjungan dari H.M. Faojin selaku Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang. Dalam kunjungannya, H.M. Faojin menyampaikan informasi, para juara Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) Tingkat Kota Semarang akan diberikan kesempatan tampil dalam setiap Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di Kota Semarang. Untuk itu, ia mengimbau kepada GPAI, agar mempersiapkan peserta didiknya secara optimal dalam menghadapi Lomba MAPSI, MTQ, maupun kompetisi lainnya. “Anak-anak yang berhasil meraih kejuaraan pada Lomba MAPSI Tingkat Kota Semarang akan diberikan kesempatan untuk menampilkan bakatnya atau keterampilannya dalam kegiatan-kegiatan Peringatan Hari Besar Islam yang diselenggarakan di Kota Semarang,” tutur H.M. Faojin. “Oleh karena itu, persiapkan betul kandidat dari sekolah yang akan mengikuti ajang tersebut, karena jika peserta didik kita berhasil meraih kejuaraan, siswa tersebut akan memiliki kesempatan untuk tampil di kancah yang lebih luas, dan akan mengangkat nama sekolah pula di tingkat Kota Semarang,” imbuhnya. Ia pun menyarankan, adanya pelatihan khusus dalam rangka mempersiapkan keikutsertaan siswa dalam ajang-ajang tersebut, dan juga melibatkan peran wali murid. “Adakan latihan secara intens bagi siswa yang akan mewakili sekolah dalam ajang-ajang tersebut, dan jangan lupa libatkan orang tua,” ujarnya. “Sebagai contoh, Lomba Cerita Islami, maka anak-anak yang akan mengikuti lomba tersebut, dari sekarang mulai membuat cerita islami sendiri di rumah, baik yang dibuatnya sendiri, maupun dengan bimbingan orang tua atau pun keluarganya, itu tidak apa-apa, karena masih masuk dalam kategori penilaian kreativitas siswa,” ungkapnya. “Atau bagi peserta didik yang akan diikutsertakan dalam Lomba Khitobah atau Pidato, dari sekolah bisa mendatangkan narasumber seperti, kiai, ulama, atau dai lainnya, yang mampu meningkatkan atau memotivasi siswa agar berani tampil, dan mengetahui poin-poin apa saja yang perlu diperhatikan saat menyampaikan tausiyah atau pidatonya. Bisa juka menggunakan sistem ATM, Amati, Tiru, Modifikasi, sehingga setidaknya tampilannya sebaik pelatihnya, atau bahkan lebih baik. Ini merupakan bagian dari kreativitas,” lanjutnya. Pada kesempatan itu pula, H.M. Faojin memberikan pembinaan terkait penguatan pembelajaran berdiferensiasi.(Faojin/NBA/bd)
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content