Bali (Humas) – Ditengah kegiatan diskusi tentang kurikulum MDT di Indonesia, Akhmad Sururi selaku Wakil Sekjen Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP FKDT) mengunjungi salah satu Madin di wilayah Kab Badung – Bali. Saat kunjungan Akhmad Sururi didampingi Ketua DPW FKDT Propinsi Bali, Kyai Abd Rouf dan DPC FKDT Kab Badung, H Agus. Disambut oleh guru Madin MDTA Ibnu Batuta yang sebagian besar adalah Ustadzah, Sabtu (10/08/2024).
“Alhamdulillah kami bisa bersilaturahmi di Madin Ibnu Batuta, bertemu dengan Bapak dan Ibu Ustadzah Madin di Bali. Melalui silaturahmi ini kami bisa tahu dilapangan profil Madin di Pulau Dewata dengan komunitas muslim yang minoritas. Namun demikian kita tetap semangat untuk menguatkan tafaquh fidin dan mencerdaskan anak bangsa sebagai bagian dari amanat tujuan pendidikan nasional,” kata Akhmad Sururi di hadapan guru Madin Ibnu Batuta.
Sururi menuturkan, termasuk kegiatan review kurikulum MDT yang diselenggarakan di Bali selama tiga hari juga merupakan bentuk perhatian Kemenag RI terhadap MDT. Seiring dengan kurikulum merdeka yang diberlakukan untuk pendidikan formal maka kurikulum Madin juga dalam beberapa hal mengalami penyesuaian. Namun demikian konten kurikulum yang berbasis pesantren tetap menjadi warna di Madin. Pemerintah juga menghargai kekhasan daerah dengan tradisi pesantren sebagai rujukan kurikulum Madin,” pungkas alumni Lirboyo.
“Hari ini perhatian pemerintah terhadap Madin mengalami peningkatan.Era tahun 80 an eksistensi Madin sangat berbeda dengan saat sekarang terkait dengan kebijakan Pemerintah. Sekalipun belum berbanding lurus dengan lembaga pendidikan formal, akan tetapi Pemerintah dalam hal ini Subdit MDT Kementerian Agama terus berikhtiar untuk meningkatkan perhatian terhadap MDT,” ujar Akhmad Sururi.
Dalam kesempatan tersebut Kepala MDTA Ibnu Batuta, Hj. Nur Khasanah menyambut dengan gembira atas kunjungan Wakil Sekretaris DPP FKDT Jateng.
“Kami menghaturkan terima kasih dan merasa berbahagia bisa dikunjungi oleh Pengurus DPP FKDT. Tentu karena kunjungan ini mendadak sehingga kami tidak bisa memberikan penghormatan yang lebih,” kata Hj. Nur Khasanah yang didampingi beberapa guru Madin Perempuan.
Dihadapkan Santri MDTW, Akhmad Sururi mengajarkan nadhoman Aqidatul Awam. Salah seorang santri diminta melafalkan nadhom tersebut dengan ritme lagi khas Pesantren.Saat berpindah masuk di kelas khusus putri tingkat MDTW, Akhmad Sururi menyampaikan pelajaran Fiqih tentang tanda tanda balig bagi perempuan. Setelah itu seluruh santri putri diminta untuk melafalkan bacaan sholat.
Kunjungan Wakil Sekretaris DPP FKDT di Madin Ibnu Batuta diakhiri dengan foto bersama dengan guru Madin Ula dan Wustho. Ikut mendampingi foto, H Agus Ketua DPC FKDT Badung, Kyai Abd Rouf Al Baqir selaku Ketua DPW FKDT Bali dan Kyai Subhan selaku Ustad Madin dan Imam Rowatib Masjid Agung Ibnu Batuta yang berlokasi di Jl Kurukestra kompleks Puja Mandala Nusa Dua Kec Kuta Selatan Kab Badung Propinsi Bali.(fkdt/sua)