Kota Semarang (Humas) – Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang, Faojin melakukan kunjungan ke SMA Kesatrian 2 untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran PAI semester gasal dan menggali informasi rancangan kegiatan selama bulan Ramadan di sekolah tersebut, Kamis (23/1/2025).
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana GPAI mempersiapkan kegiatan di bulan suci Ramadan yang sudah dekat, serta memastikan pembelajaran PAI dapat terus berkembang dengan baik,” terangnya.
Salah satu fokus utama dalam kunjungan tersebut adalah monev terhadap kemampuan siswa dalam membaca Alquran dengan irama Rost, yang dikenal sebagai salah satu bacaan Alquran yang sangat diutamakan untuk dilafalkan dengan baik dan benar.
GPAI SMA kesatrian 2 semarang pun menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan pa Ramadhan 1446 H. “Kegiatan yang akan kami laksanalan diantaranya, bersih-bersih masjid, tarling, pesantren Ramadhan, pengumpulan zakat fitrah, buka puasa bersama, pengajian nuzulul qurán, festival ramadan, dan tarhiman,” terang salah satu GPAI.
Faojin mengapresiasi rencana kegiatan yang telah disusun, dan mengusulkan beberapa tambahan kegiatan yakni, khataman qurán, berbagi antar sesama, lomba membaca Alquran dan hafalan doa sehari-hari. Selain itu juga diusulkannya kegiatan pembinaan rutin yang berfokus pada peningkatan spiritualitas siswa, seperti pengajaran tentang tata cara berpuasa, penghayatan terhadap nilai-nilai bulan Ramadan, dan mempersiapkan kegiatan salat tarawih, serta kajian-kajian Islami.
Dari hasil monev yang dilakukannya, Pengawas PAI mencatat bahwa sebagian besar siswa menunjukkan perkembangan positif dalam kemampuan membaca Alquran khususnya dalam membaca dengan irama Rost. Kemampuan ini sangat diapresiasi karena merupakan salah satu tujuan utama dalam pendidikan agama di sekolah-sekolah. Meskipun demikian, Faojin juga mencatat beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian lebih yaitu, kemampuan siswa dalam menulis huruf Arab.
“Menulis huruf Arab dengan benar menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan, karena meskipun siswa sudah mampu membaca dengan baik, tantangan muncul ketika mereka harus menulis teks-teks agama dalam bahasa Arab. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis huruf Arab dengan indah dan sesuai kaidah, yang tentunya menjadi hal penting dalam mempelajari Alquran dan materi agama lainnya,” tuturnya.
Ia pun memberikan beberapa saran yaitu, melakukan latihan menulis yang lebih rutin dan terarah, pembelajaran dengan menggunakan alat bantu visual seperti, papan tulis atau aplikasi digital yang dianggap sangat membantu siswa dalam mempraktikkan penulisan huruf Arab yang benar.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, sehingga siswa dapat memanfaatkan bulan Ramadan untuk lebih mendalami ajaran agama Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan capaian yang telah diperoleh, semoga kemampuan membaca Alquran dengan irama Rost dan penulisan Arab siswa semakin berkembang, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan pendidikan yang lebih besar di masa depan,” ungkap Faojin.(Noname/Nba/bel)