081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Syekh Mohamed Serukan Persaudaraan, karena Perbedaan Bisa Memantik Permusuhan dan Menimbulkan Peperangan

Demak (Humas) – Kepala Bidang Urais, Ahkmad Farkhan bersama Kakankemenag Kab. Demak Taufiqur Rahman hadir mendampingi Syekh Mohamed Mahmoed Salama Mohamed yang melanjutkan rangkaian Syiar Ramadan di Kab. Demak, Kamis (6/3/2025)

Kegiatan yang berlangsung di Masjid Agung Demak juga dihadiri Rektor IAIN Kudus Prof. Abdurrohman Kasdi yang juga alumni Al Azhar Mesir.

Usai diterima Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH. Nur Fauzi, kegiatan dilanjutkan ziarah ke makam Aulia di Komplek Masjid Agung Demak sekaligus menengok benda bersejarah di Museum Masjid.

Kakankemenag Demak berharap kehadiran Syekh Mohamed di Indonesia tepatnya di Jawa Tengah bisa dimanfaatkan untuk berlajar dan bertanya tentang ilmu agama.

“Dengan mengikuti kegiatan ini semoga kita mendapat berkah bulan ramadan, sekaligus memperoleh tambahan ilmu dari Syekh Mohamed,” ucap Taufiqur Rahman.

Dalam sambutannya Kepala Bidang Urais menyampaikan jika kehadiran Syekh Mohamed di Indonesia memiliki misi khusus.

“Misi utamanya adalah untuk mensyiarkan agama Islam dengan rasa persaudaraan dan cinta lingkungan, karena bersih merupakan sebagian dari iman,” papar Ahkmad Farkhan.

Untuk diketahui bahwa Syiar Ramadan 1446 H ini kerjasama Majelis Hukama Muslimin (MHM) Cabang Indonesia dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM).

Dalam tausiyahnya, Syekh Mohamed Mahmoed Salama Mohamed menyampaikan jika Al Qur’an adalah kitab yang Allah yang diturunkan kepada umat manusia.

“Apa yang ada di Al Qur’an dari ayat pertama sampai dengan akhir itu terhubung dan musahabahnya sangat indah. Karena itulah orang-orang kafir Quraisy dahulu takut mendengar ayat Al Qur’an, karena ini adalah firman yang datang dari Allah SWT,” terangnya.

Menurutnya konflik timbul karena adanya perbedaan. Sedangkan perbedaan menimbulkan perpecahan, dan itu memantik permusuhan yang akhirnya terjadi peperangan.

“Sesunguhnya kita semua bersaudara, dan kita diperintahkan Allah SWT untuk saling tolong menolong dalam kebaikan,” paparnya.

Bahwasanya kita memang diciptakan berbeda-beda, tetapi untuk saling toleran dan tolong menolong. Karena yang berbeda dari kita hanyalah ketaqwaan kita.(Sua)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content