Skip to content

081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Serukan Kerukunan, Eks Napiter Binaan Penyuluh Agama Islam Siap Berkolaborasi dengan Yayasan Sosial Kristen

Kota Semarang (Humas) – “Kerukunan ditengah keragaman merupakan modal sosial yang sangat penting bagi suksesnya pembangunan di daerah manapun, termasuk di Kota Semarang yang memiliki prestasi dalam pembangunan toleransi,” kata Syarif Hidayatullah, Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang selaku pembina Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) ketika mengikuti acara buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Yayasan Sosial Kristen Jelai Kasih Indonesia di salah satu restoran yang terletak di Perumahan Tanah Mas Semarang, Selasa (11/3/2025).

Dalam acara tersebut, Syarif tidak datang sendiri, melainkan bersama anggota mantan narapidana terorisme (napiter) yang tergabung dalam Yayasan Persadani sebagaimana undangan dari Yayasan Sosial Kristen Jelai Kasih Indonesia.

Dalam kesempatan itu, para eks napiter berbaur dan berbagi cerita dengan anggota Yayasan Sosial Kristen Jelai Kasih Indonesia. Timotius Tanu Tama selaku pembina Yayasan Sosial Kristen Jelai Kasih Indonesia mengatakan, kegiatan buka bersama untuk menunjukkan kerukunan antarumat beragama kepada masyarakat. Dirinya juga ingin membuktikan tidak ada intoleran dan radikalisme. “Dengan rukun, kita bisa saling menghargai. Oleh sebab itu kerukunan harus diupayakan,” tuturnya.

Timotius menuturkan, Yayasan Jelai Kasih Indonesia akan menggandeng Persadani untuk melakukan siar antiradikalisme, intoleran, dan terorisme ke masyarakat. “Kami ingin terus mendukung dan menguatkan anggota Persadani untuk melakukan siar,” ujarnya.

Ketua Yayasan Persadani, Sri Pujimulyo Siswanto, menyambut baik ajakan tersebut dan mengungkapkan akan menggandeng mantan napiter yang baru bebas untuk bermasyarakat. Ia menuturkan, saat ini total anggota Persadani telah mencapai 60 orang. “Banyak anggota merupakan mantan napiter telah bebas masa hukuman bergabung ke Persadani,” terangnya.

“Memang butuh proses untuk merubah ideologi dan sudut pandang. Ini menjadi semangat kami pengurus Persadani mengajak mantan napiter untuk merubah sudut pandang,” pungkasnya.(Sy/Nba)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print