Semarang (Humas) – Sertifikasi Nazhir Kompeten se-Jawa Tengah yang digelar BWI Jateng pada Sabtu (15/11/2025) menghadirkan rangkaian asesmen ketat bagi para peserta dari NU dan Muhammadiyah. Proses sertifikasi yang dilaksanakan di Hotel Grasia Semarang ini menggunakan Skema 2, yang menguji kemampuan peserta dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.
Wakil Ketua BWI RI sekaligus Ketua LSP BWI Ahmad Zubaidi, menegaskan bahwa sertifikasi ini penting untuk menjawab kebutuhan akan Nazhir yang profesional, terutama dalam menghadapi perkembangan wakaf kontemporer.
“Jika sudah lolos sertifikasi, Bapak Ibu bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan karena memiliki keilmuan kenazhiran yang lebih memadai. Wakaf kontemporer membutuhkan Nazhir kompeten, terutama untuk pengelolaan wakaf uang,” ujarnya.

Pengurus LSP BWI, Arief Rohman, menjelaskan bahwa peserta harus melewati tiga tahapan utama sebelum dinyatakan kompeten oleh asesor, yaitu:
- Menyusun materi presentasi berupa proyek wakaf produktif yang mampu menghasilkan surplus usaha;
- Memaparkan proyek tersebut di hadapan asesor, dengan menggunakan media seperti PowerPoint; dan
- Mengikuti ujian tertulis close book untuk menguji pemahaman teknis peserta.
“Asesor akan menilai seluruh rangkaian asesmen. Keputusan lolos atau tidaknya peserta sepenuhnya berdasarkan hasil penilaian tersebut,” jelasnya.
Sertifikasi ini diharapkan menjadi langkah signifikan dalam mencetak Nazhir yang siap mengelola wakaf secara profesional, mampu mengembangkan proyek wakaf produktif, serta mendorong implementasi wakaf uang di kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah. (hilman najib)










