081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Segarkan Pikiran Jelang UNBK, MTsN Kaliangkrik Gelar Outbond

Magelang – MTsN Kaliangkrik menyelenggarakan kegiatan Outbond bagi siswa kelas 9 di Lapangan Si Jambe, Beseran, Kaliangkrik, Jumat  (21/4/2017). Sebanyak 320 siswa mengikuti kegiatan tersebut dengan bimbingan 11 orang Trainer dari MAN 1 Magelang.

Kepala MTsN Kaliangkrik Ahmad Zaeni, menyampaikan bahwa kegiatan Outbond secara terprogram disiapkan untuk siswa kelas 9 pada akhir semester enam untuk menyegarakan pikiran menjelang Ujian Nasional.  Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa tidak tegang, dan fresh kembali setelah melaksanakan Ujian Sekolah dan Ujian Akhir Madrasah. Selain itu juga bertujuan untuk membangun kekompakan, menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, dan membangun kerja sama tim.

“Kita sudah menjalin kerjasama dengan MAN Magelang sebagai trainer untuk kegiatan outbond ini. Ada 11 orang trainer dari MAN Magelang yang kita hadirkan untuk kegiatan pada tahun ini,” katanya.  

“Adanya kegiatan outbond menjadikan pikiran para siswa menjadi segar, tidak tegang, fresh kembali setelah para siswa melaksanakan Ujian Madrasah tanggal 10-13 April 2017, dan Ujian Akhir Madrasah Bertaraf Nasional ( UAMBN ), Ujian Sekolah Bertaraf Nasional (USBN ) tanggal 17-20 April 2017,” lanjutnya.

Menurut Ahmad Zaeni, setelah mengadakan kegiatan belajar mengajar selama dua semester  akhir yaitu semester lima dan semester enam yang semuanya berfungsi untuk mengasah otak kiri, maka untuk memupuk fungsi belahan otak kanan siswa perlu  mendapatkan kegiatan yang dapat menyeimbangkan belahan otak kanan, misalnya kegiatan outbond. Tujuannya agar kedua belahan otak itu seimbang dan bisa berfungsi secara optimal.

“Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan sebelah kanan akan membentuk sifat, karakteristik, dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960-an, dari hasil penelitian Roger Sperry,” kata Ahmad Zaeni.

Ahmad Zaeni menjelaskan bahwa otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan  otak kiri dan otak kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi,, interaksi dengan manusia lain. Paada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

“Belahan otak yang mana yang baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian orang di dunia hidup dengan mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal ( sekolah dan kuliah ) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan,” paparnya.

“Idealnya otak kiri dan otak kanan harusnya seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi,” lanjut Ahmad Zaeni.

“MTsN Kaliangkrik adalah sekolah yang memadukan antara pendidikan umum, agama, dan tidak kalah penting adalah sekolah yang mengedepankan pendidikan karakter. Sehingga harapan kita anak-anak tidak saja pandai dalam pengetahuan umum, tetapi baik karakternya,” tegasnya. (m45k/Af)

 

 

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content