Jepara – Untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan 1438 H Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Jepara mengadakan rukyatul hilal di Pantai Kartini Jepara pada hari jum’at 26 Mei 2017. Rukyatul hilal ini bekerjasama dengan pengadilan Agama, Pemkab Jepara, BHRD, Perguruan Tinggi unisnu , Ormas Islam, dan sejumlah tokoh/ahli hisab-rukyat.
Dalam laaporan ketua panitia, Kepala Kakemenag Kab. Jepara Nor Rosyid menyampaikan ucapan terimakasih kepada segenap Tim Rukyatul Hilal beserta jajaran undangan yang telah bersama-sama melaksanakan kegiatan. Dia juga menyampaikan bahwa hasil dari pemantauan di Pantai Kartini Jepara untuk memastikan 1 Ramadhan tetap menunggu sidang isbat oleh pemerintah.
Sementara itu Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Jepara menyampaikan berdasarkan hisab, awal Ramadhan 1438 H di Indonesia 85% jatuh pada Sabtu Pahing 27 Mei 2017 M. dengan pertimbangan data dan markaz Pantai Kartini Jepara sebagai berikut : Ijtima : Hari = Jumat Legi, 26 Mei 2017 Jam = 02.42:28,36 Wib Jumat sore (malam Sabtu) : Matahari terbenam = 17:28:00,03 Wib Azimut Matahari = 021°13’57,19″ Azimut Hilak (AM) = 019°10’25,55″ letak hilal dari matahari = -002°03’31,64″ SM Tinggi hilal hakiki = 008°56’05,87″ Tinggi hilal Mar’i = 008°21’59,30″ Lama Hilal = 37m 19,22 dt Keadaan Hilal = miring ke selatan kemungkinan 1 Ramadhan 1438 H. = Sabtu Pahing = 27 Mei 2017 M.
Selain dari BHRD Kabupaten Jepara juga terdapat beberapa tim rukyat yang melakukan pengamatan di Pantai Kartini, diantaranya dari Unisnu Jepara, UIN Semarang, STAIN Kudus, Al Muhamad Blora dan masih banyak lagi. Setelah melakukan pemantauan secara intensif mulai pukul 17. 28 WIB sampai dengan 18.05 (sebagai batas ahir terlihatnya hilal) semua tim pemantau sepakat tidak dapat melihat hilal. Selanjutnya menunggu sidang isbat dari pemerintah.
Dalam sidang isbat Pemerintah RI, Menteri Lukman menyatakan bahwa hilal terlihat di empat titik yaitu di NTT, Sulut, Jawa Timur, dan Kepulauan Seribu. Dengan hasil ini, maka mulai malam ini umat Muslim di Indonesia mulai melakukan ibadah shalat tarawih, dan dilanjutkan dengan puasa pada Sabtu paginya. (jpr/bd)