Karanganyar – Dalam Sosialisasi Fatma Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Kesehatan dan Mewujudkan Ekonomi Syariah Berbasis Masjid di Tawangmangu pada tanggal 23 – 24 Desember 2017, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad bicara tentang kebhinekaan di hadapan 125 peserta yang berasal dari pengurus MUI tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag mengatakan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia dan Dunia pada umumnya merupakan sebuah keniscayaan dan tidak ada pilihan lain selain bersama-sama membangun bangsa.
“Kita hidup berhadapan dengan agama yang berbeda-beda adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada pilihan lain saat kita berada pada kebhinekaan selain bersinergi dan bangun kebersamaan menuju Indonesia yang lebih baik”, kata Musta’in.
Lebih lanjut Kepala Kemenag mengatakan bahwa energi yang dimiliki saat ini sebaiknya digunakan untuk membangun bangsa, bukan untuk dibentur-benturkan satu dengan lainnya.
“Kita akan kehabisan energi kalau kesempatan yang ada kita benturkan satu dengan yang lainnya. Sebaiknya energi itu kita gunakan untuk bersinergi membangun bangsa”, tambahnya.
Selain itu, Kepala Kemenag juga menghimbau kepada para ulama di Kabupaten Karanganyar untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, termasuk agama. Menurutnya, apapun itu kalau dikerjakan berlebihan dan diluar batas maka tidak akan baik.
“Beragama kalau kekencengan atau terlalu keras bisa pedot atau putus. Namun apabila terlalu longgar juga bisa lepas. Oleh karenanya sesuatu yang terlalu dan berlebihan itu hasilnya kurang baik”, tegas Musta’in.
Disamping itu, Kepala Kemenag juga mengingatkan para ulama untuk berhati-hati dan menjaga lingkungannya. Menurutnya saat ini banyak orang menyalahgunakan agama untuk dipergunakan yang aneh-aneh.
Sosialisasi Fatwa MUI tentang Kesehatan dan Mewujudkan Ekonomi Syariah Berbasis Masjid yang dilaksanakan selama dua hari ini bertempat di Hotel Pondok Sari II Tawangmangu. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Kepala Dinas Kesehatan, Ketua MUI dan Pimpinan Ormas Islam di Kabupaten Karanganyar. (ida-hd)