Blora – Untuk Meningkatkan Jiwa Wirausaha Bagi Penyuluh di Lingkungan Kementerian Agama Blora, pada Senin ( 26/ 3) kemaren, bertempat di Aula Kemenag Kabupaten Blora telah diadakan Workshop Wirausaha Muslim Indonesia yang terselenggara atas kerjasama Perkumpulan Wirausaha Muslim Indonesia (PWMI) Wilayah Semarang dengan Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) Kabupaten Blora.
Kegiatan ini diikuti sejumlah 50 orang peserta dari Penyuluh Agama Islam Non PNS dari masing-masing Kecamatan mengirimkan 3 orang peserta, dan dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Blora dipilih tiap Kecamatan hanya 1 orang.
Ketu Pokjaluh Blora terpilih,Nunuk Inayatul Ulya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memotivasi penyuluh dan masyarakat agar mempunyai jiwa Wirausaha, apalagi nanti kalau sudah berhasil bisa disalurkan ilmunya ke masyarakat sehingga akan banyak bermunculan pengusaha Muslim yang berpotensi.
Selain itu, nanti juga akan diselenggarakan workshop dan diklat “Enterpreuner” (wirausaha-red) oleh PWMI Jateng di Semarang dimana pesertanya adalah penyuluh 1 orang tiap kecamatan yang akan diseleleksi melalui test tertulis.yang diadakan Pimpinan PWMI untuk meningkatkan wawasan dan Skill berwirausaha .
Nunuk juga menandaskan bahwa jiwa wirausaha ini hendaknya ditingkatkan bagi penyuluh dan semangat mempelajari dan menerapkan wirausaha semakin tinggi sehingga Masyarakat juga bisa termotivasi untuk menjadi pengusaha di bidang ekonomi dengan asah otak dan keterampilan untuk meuwujudkan generasi muslim berjiwa Enterpreunership dan menjadi pedagang unggulan.
“Kegiatan ini kami harapkan diikuti dengan baik dan sungguh-sungguh agar mendapat hasil yang maksimal, karena kesempatan semacam ini tidak setiap saat ada untuk memupuk motivasi jiwa Wirausaha”, demikian ungkap Nunuk Inayatul Ulya, SH.I dalam kata sambutannya.
Hal senada diungkapkan Kasi Bimas Islam Kankemenag Blora, Drs.H. Parmono,M.PdI bahwa kerjasama yang baik ini semoga membawa manfaat bagi peserta dan semoga program ini merupakan awal yang baik bagi keberlangsungan Pokjaluh ke depan supaya makin kreatif, inovatif, maju dan jaya dengan modal usaha yang baru.
“Workshop yang diikuti orang-orang terpilih dan kualitasnya bagus guna memperoleh ilmu agar bisa diamalkan dan dikembangkan sehingga bermanfaat, maka peserta program ini bisa menjadi orang-orang yang terbaik dari orang yang baik-baik, dan orang yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain karena ilmu yang baik itu diamalkan dan ditularkan kepada orang lain”, Ungkap Parmono.
Sementara itu, Kepala kankemenag Blora, Nuril Anwar,SH,MH menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan terobosan yang positif bagi peningkatan skill penyuluh dan modal usaha yang sangat baik supaya menjadi pengusaha yang kreatif dan mandiri yang tentu bisa mendukung upaya dakwah di Masyarakat.
Nuril menandaskan bahwa pemikiran tentang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia perlu untuk ditingkatkan, khususnya untuk pegawai non PNS seperti Penyuluh adalah dengan harapan agar kehidupan dunia baik dan akheratnya juga baik seperti dalam doa bahwa umat Muslim wajib meminta khasanah yang artinya di dunia semoga dimudahkan sandang, pangan dan papan serta hidup bahagia dan sejahtera, dan khasanah akherat yaitu dapat ampunan, keselamatan, serta dapat ridlo, masuk surga Allah SWT.
Untuk itu, menurutnya program Wirausaha ini semoga bisa mengangkat harkat dan martabat penyuluh maupun masyarakat pada umumnya, karena suatu upaya atau ihtiar kita melalui pintu manapun untuk mencapai kebahagiaan dunia akherat, karena dengan menjadi pengusaha maka akan meningkatkan kesejahteraan para penyuluh non PNS.
“Semoga bermanfaat ilmunya untuk kesejahteraan, maka itu ikuti program ini dengan penuh kesungguhan dan keihlasan, karena apabila diniati, sungguh-sungguh, serius maka segala kesulitan pasti ada jalan keluar, maka ikutilah program inidengan baik dan semoga bermanfaat”, tandas Nuril.
Adapun dalam Workshop tentang Pemberdayaan Ekonomi Muslim Menuju Wirausaha Mandiri, Narasumber dari PWMI Pusat, Prayudi Hariyanto menyampaikan bahwa pihaknya menyampaikan bagaimana menyiapkan pengusaha muslim yang handa, sehingga pihaknya siap menjadi fasilitator yang akan mempertemukan calon manager muslim dengan langsung ke perusahaan muslim dengan cara Test Kompetensi Wirausaha dan Kesepakatan bersama.
Pria asal Malang tersebut juga mengungkapkan ada beberapa syarat dan ketentuan Calon Manager, yaitu Punya kemampuan public speaking/komunikasi yang baik, dapat menggunakan computer dan jaringan internet. Belanja itu lewat aplikasi langsung ke pabrik dan langsung barang dikirim, Punya antusias wirausaha/pengusaha, karena bisnis bukan karena kemampuannya tapi karena kemauannya, umur 25 s/d 50 tahun dan bersedia mengikuti test tertulis. Setelah lulus test harus mengikuti program wirausaha.
“ selain itu, kami juga ada dukungan modal yaitu berupa titipan yang bisa diputar untuk usaha. Misal dititipi modal tanpa agunan (sertifikat, BPKB dan lain-lain) atau hanya saling percaya yang penting amanah dan modal itu tentu harus dikembalikan” ungkapnya serius.
“nantinya dalam mengikuti training transportasi dan akomodasi ditanggung oleh PWMI, dimana program ini tidak dipungut biaya, karena setelah training ada pendampingan selama 2 tahun oleh PWMI dan melalui aplikasi itu bisa langsung transaksi ke pabrik muslim, dimana PWMI tidak terlibat lagi.
Pihaknya menyoroti bahwa kebanyakan orang-orang sholeh atau ustadz tidak mau ambil bagian dalam ekonomi umat, pada hal jika ekonomi umat diurus oleh orang-orang sholeh maka akan diberkahi, dan perlu diketahui bahwa Jaringan distribusi itu nyawa perusahaan, sehingga dalam kemampuan berdagang, ada 3 syarat produk itu bisa “boming”, yaitu Murah, harga sama dengan distributor, Produk itu berkualitas dan gampang dicari dimana-mana sehingga umat Muslim harus bangkit melalui Pemberdayaan Ekonomi. (ima/Kumaidi/bd)