Blora – Pada Selasa, (27/ 3) bertempat di Resto D’JOGLO Jl. Jendral Sudirman, Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Blora mengadakan Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam (PAI) Kemenag Kabupaten Blora dan Pengukuhan Pokjaluh Blora Periode 2018 s/d 2021 oleh Kakan Kemenag Blora H Nuril Anwar, SH. MH.
Sekitar 40 orang Penyuluh baik fungsional sebanyak 15 orang PNS dan 25 orang penyuluh Non PNS dengan penuh antusias mengikuti acara tersebut dengan narasumber dari Kepala Kankemenag Blora, Nuril Anwar, Kasubbag TU, HM Fatah dan Kasi Bimas Islam, Drs. H. Parmono, M.PdI.
Ketua panitia, Siswanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya acara tersebut adalah sebagai upaya meningkatkan kompetensi PAI sehingga menjadi penyuluh yang professional serta melakukan pengukuhan Pengurus Pokjaluh Baru Periode 2018 s/d 2021 yang dipimpin oleh Nunuk Inayatul Ulya.
Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag Blora, Nuril Anwar menandaskan bahwa Penyuluh sebagai tulang punggung Kemenag mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan pencerahan di masyarakat sehingga perlu penataan dengan sungguh-sungguh, karena tata kelola dan strategi itu tidak ada Juklak dan Juknis, namun merupakan hasil “ijtihad” bagaimana supaya program penyuluhan berjalan baik, efektif dan berhasil.
Pihaknya menyampaikan bahwa Penyuluh Agama Islam Fungsional mengkoordinasi Penyuluh Non PNS untuk melaksanakan fungsi penyuluhan dibawah koordinasi Kasi Bimas Islam dan laporan kepada Kepala Kankemenag Blora.
“maka perlu upaya Menata struktur, cara kerjanya baru setelah itu peningkatan kompetensi, sehingga nanti perlu penataan ruang maka itu Pokjaluh akan berkantor di Kemenag Kabupaten Blora dan harus ada yang piket secara bergilir”paparnya.
Selain itu pihaknya mengharapkan agar penyuluh aktif mencari informasi, apakah itu dari Bimas, Haji, Syari’ah, Dikmad, Pontren dan sebagainya untuk mendapatkan informasi update dan bisa disampaikan kepada masyarakat.
Selain itu, Nuril juga berharap agar penyuluh harus punya Media Berita dalam laporan tingkat Kabupaten dan setiap kegiatan perlu pelaporan dan beritanya untuk dikoordinasikan dengan baik dengan kasi Bimas Islam.
“Penyuluh Non PNS perlu pelaporan kegiatan dan diminta oleh PAI Fungsional Kecamatan, untuk dilaporkan kepada Kasi Bimas dan dilanjutkan ke Kakan Kemenag, termasuk pelaporan bulanan dan tahunan, karena dalam rapat bulanan, bisa untuk mencari jalan keluar dan solusi tentang masalah-masalah yang dihadapi, maka para penyuluh harus betul-betul berfungsi, Jadi peran penyuluh sangat vital dan penting bagi Kemenag Blora”paparnya serius.
Selain itu, Pihaknya berharap program-program unggulan Kementerian Agama ini supaya diamankan, terutama Khotmil Al Qur’an, dimana kalau masjid-masjid sudah ramai denan gerakan Khotmil Qur’an maka bisa dilanjutkan dengan program-program yang laindan hendaknya bisa bisa diukur , karena Ukuran kerja kita, misal dari kerja tidak nyata menjadi nyata, dan garapan program perlu diganti-ganti, sehingga hasilnya harus ada perubahan-perubahan kearah lebih baik dan ada kemajuan.
Harapan Kemenag, Tandas Nuril adalah perlunya mewujudkan Qoriyah Thoyyibah yaitu desa yang Baldatun thoyyiibatun warobbun ghofuur, dimana desa yang penduduknya taat dan patuh pada agama, maka penyuluh bisa mencarikan mitra-mitra usaha untuk masyarakat desa, dan Penyuluh hendaknya professional dan bisa menjadi tauladan dengan mendapat imbangan perolehan gaji sebagai bentuk perhatian pemerintah.
Nuril menyampaikan bahwa Fungsi dan Tugas Penyuluh Agama Islam dalam KMA No 216 tahun 2003, adalah sebagai pembimbing umat Islam dalam rangka pembinaan mental, maka penyuluh harus sabar, telaten dan ihlas, harus punya jiwa beramal kebaikan di dunia dan diunduh di akherat, Selain itu penyuluh bisa menjabarkan aspek pembanagunan dengan bahasa agama, maka kita harus terus belajar agama, banyak membaca buku agama dana banyak baca Al Qur’an.
“intinya Penyuluh berperan menciptakan kebahagiaan dunia dan akherat dibawah lindungan dan ridlo Allah SWT”imbuhnya.
Sementara itu Kasubag TU Kemenag Blora HM. Fatah, SAg. MEd. Menyampaikan materi dengan topik Peningkatan Kompetensi PAI, dimana perlunya penyuluh mempunyai berbagai macam kompetensi yang dibutuhkan seperti kompetensi dakwatologis, professional, Kepribadian dan lainnya untuk mendukung fungsi penyuluhan selain harus menggunakan metode yang menyenangkan, inovatif dan diminati masyarakat.
Untuk itu, Fatah mengingatkan agar penyuluh tidak “gagap”teknologi sehingga pada jaman arus globalisasi yang meningkat saat ini Penyuluh sudah menguasai teknik dan strategi yang tepat untuk memperbaiki moral di masyarakat dan dengan teknik yang berhasil serta tepat.
“Salah satu kunci sukses penyuluh adalah Kreativitas. Sebab kreativitas bisa membawa daya tarik yang luar biasa. Walaupun kemampuan terbatas maka dengan kreativitas penyuluh bisa menarik, karena Kalau tidak kreatif maka masyarakat akan cepat bosan”ujar Fatah.
“selain itu, dakwah juga perlu menguasai materi dengan baik baik agama, akidah, ibadah, syariah maupun pemahaman informasi pembangunan lintas sektoral yang kontemporer dan aktual sehingga penyuluh mempynyai andil besar dalam membangun masyarakat karena tantangn sosial budaya dan informasi sudah semakin besar sehingga perlu lebih jeli dan cerdas”paparnya.
Senada dengan hal tersebut, Kasi Bimas Islam, Drs. H.Parmono juga menandaskan tentang bagaimana kegiatan-kegiatan Kepenyuluhan kedepan lebih baik, dimana Penyuluh supaya melaksanakan bimbingan, penerangan kepada masyarakat dan memotivasi masyarakat agar bisa melaksanakan agama dengan baik.
Dalam melaksanakan penyuluhan tidak berhenti hanya memberi mauidhoh hasanah tapi ditingkatkan dengan keteladanan. Diharapkan penyuluh-penyuluh nanti bisa menjadi penggerak atau pioner-pioner di masyarakat, amaka walaupun tugas penyuluh itu berat tapi mulia, Untuk itu perlu tetep melaksanakan tugas yang semaksimal mungkin dengan kerjasama dengan pihak lain untuk bersama-sama serta saling menolong dalam menjalani tugas.
“Agar penyuluhan sukses maka secara tekstual kita menguasai materi keagamaan, juga harus membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi agar Penyuluh bisa optimal”paparnya
Selan itu, Parmono menandaskan agar dalam melaksanakan tugas itu harus ihlas, agar Allah SWT akan memberikan keberhasilan dan menyadari setiap orang tidak ada yang sempurna, yang penting kita saling watawaa shaubil haqqi watawaa shaubissober., saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.(ima)/kumaidi/bd)