Grobogan – Untuk melaksanakan ibadah haji berbagai persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari, termasuk di dalamnya adalah latihan (manasik) dalam menjalankan ibadah haji. Dengan manasik ini diharapkan saat berhaji nanti para jemaah telah mampu menjalankan ibadah haji hingga menjadi haji yang mambrur.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan bersama Pemerintah Daerah menyelenggarakan taaruf dan pembinaan bagi calon jemaah haji asal Kab. Grobogan yang akan berangkat pada tahun 1439 H atau tahun 2018. Kegiatan yang dibiayai dari APBD menghadirkan para narasumber berkompenten diantaranya Kasi PHU Kemenag Kab. Grobogan, IPHI Kab. Grobogan dan Dinas Kesehatan Kab. Grobogan. bertempat di Masjid Jabalul Khoir Simpang Lima Purwodadi, Rabu (04/04). Latihan ini dimaksudkan sebagai pembekalan bagi jemaah haji, baik pembekalan secara fisik maupun mental selama masa menunggu keberangkatan.
Menurut laporan Ketua Penyelenggara yang menjabat Kepala Bagian Kesejahteran Abu Mansur mengatakan tujuan diadakan manasik dan taaruf CJH agar seluruh jemaah haji bisa terbina, terlayani, dan terlindungi dengan baik.
"Secara regulasi ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup sehingga jangan sampai yang sekali ini gagal. Perlu persiapan yang serius dan matang sehingga jemaah bisa beribadah dengan nyaman, tenang, makbul, dan mabrur," kata Abu Mansur,
Menurut dia, pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jemaah haji sangat penting karena banyaknya problematika yang akan ditemui jemaah selama menjalankan rukun Islam kelima tersebut di Tanah Suci nanti. Problematika pelayanan antara lain profil jemaah haji dengan jumlah besar yang sangat beragam, selain itu ibadah haji melibatkan banyak pihak, baik dari instansi pemerintahan di Indonesia maupun mitra kerja di Arab Saudi dan sering kali terjadi perbedaan kebijakan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama yang diwakili Kasi Haji dan Umrah Abdur Rouf menyampaikan, calon jemaah haji Grobogan sendiri pada tahun ini berjumlah 910 orang, dijadwalkan akan bertolak menuju Tanah Suci pada Juli dan Agustus mendatang dan kembali pada September dan Oktober dengan masa tinggal di Arab Saudi selama 41 hari.
“Selama masa tunggu, Kemenag dan Pemerintah Daerah Kab. Grobogan secara rutin akan menyelenggarakan kegiatan pembinaan, rencananya pembinaan akan dilaksanakan sebanyak lima kali. Selain pembinaan yang bersifat teknis dan kesehatan fisik, nanti juga akan diberikan pembinaan terkait kesehatan psikologis," ucap Rouf.
Sementara dari Dinas Kesehatan Kab. Grobogan dr. Yatino mengatakan, pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang agar jemaah dapat beribadah secara sehat, sehingga waktu tunggu yang panjang ini perlu dimanfaatkan oleh jemaah untuk mempersiapkan diri, terutama dari segi kesehatan agar memenuhi kriteria istithaah kesehatan. Pembinaan kesehatan dilakukan antara lain melalui penyuluhan kesehatan, pengukuran kebugaran, dan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) Haji.
"Perlindungan kesehatan dilakukan antara lain melalui vaksinasi, baik vaksinasi meningitis maupun vaksinasi lainnya yang dianjurkan agar jemaah terhindar dari penyakit menular yang mungkin terbawa dari Tanah Suci," kata Yatino.(bd/gt)