Blora – Pendidikan karakter merupakan suatu jawaban yang tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait kerusakan moral dan jati diri suatu bangsa. Pendidikan karakter dapat diperoleh melalui bangku sekolah/madrasah. Sekolah/madrasah sebagai penyelenggara pendidikan karakter tersebut diharapkan dapat menjadi wadah yang mampu mewujudkan misi dari pendidikan karakter.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Blora sebagai sebagai madrasah yang berbasis keagamaan bertekad untuk mewujudkan siswa yang berkarakter religius. Salah satunya dengan menggelar kegiatan manasik haji. MAN Blora menggelar ujian praktik manasik haji. Selasa (17/4), Ujian praktik tersebut diikuti 343 siswa kelas XII. Mereka berasal dari dua jurusan. Masing-masing 174 siswa dari jurusan IPA, 169 dari jurusan IPS.
Kepala MAN Blora, Amiruddin Aziz, . dengan didampingi koordinator keagamaan, Moh Fathur mengatakan, kegiatan manasik haji yang digelar di GOR Mustika yang berlokasi di Jalan GOR Blora Nomor 3 Kabupaten Blora. Sebelum pelaksanaan ujian praktik manasik haji, dilakukan pembekalan materi di Masjid Baitul Ghofur komplek madrasah setempat.
”Meski hanya praktik, saya minta semua siswa melakukan manasik haji dengan sungguh. Dan, harus yakin, bahwa suatu saat akan dipanggil Allah untuk menunaikan ibadah haji sungguhan,” ujar Amir, saat membuka acara tersebut.
Selain kepala madrasah, seluruh guru agama juga ikut mendampingi para siswa. Mereka dengan penuh kesungguhan memberikan bimbingan dan arahan bagi siswa yang sedang melaksanakan ujian praktik manasik haji. Pada kesempatan itu, siswa dibagi menjadi 10 regu.
Sementara itu, Siswati selaku ketua panitia pelaksana menambahkan, ujian praktik manasik haji bertujuan agar siswa memahmi amalan haji, dan tidak sekedar paham teorinya. Karena ibadah haji membutuhkan pengalaman teori dan praktik. Seperti niat ihram dari miqot, thowaf, sa’i, wukuf di arofah, bermalam di muzdalifah, mabit di Mina dan melempar jumrah serta tahallul.
Sebelum melempar jumroh, lanjutnya, siswa diajak mencari krikil. Yakni,sebanyak 70 butir. Krikil sebanyak itu digunakan untuk melempar jumrah ula, jumrah wustha dan aqobah.
”Dalam ujian praktik manasik haji tersebut juga dibacakan khotbah wukuf,” ujar siswati.
Selain ujian praktik manasik haji, pihaknya juga mewajibkan siswa untuk mempraktikkan ibadah lainnya. Seperti ibadah wudhu, sholat dan baca Al-Qur’an. Melalui cara itu, diharapkan siswa akan makin memahami ajaran agamanya sekaligus dapat mempraktikkannya.
Secara umum, siswa sudah memahami amalan ibadahnya, khususnya untuk ibadah sehari-hari kendati masih ada satu dua siswa yang butuh bimbingan khusus. Sedangkan ibdah haji kendati tidak ibdah harian, siswa juga dapat memahami pelaksanaan ibadah haji secara benar.
”Saat melaksanakan ujian praktik, mereka cukup khidmat,dan alhamdulillah anak anak MAN sudah bisa dibimbing cara melaksanakan ibadah manasik haji semoga bermanfaat dalam mendidik karakter anak” tandasnya. (/Umi/ima/bd)