Rembang – Festival Thong Thong Lek merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Rembang. Acara ini merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Rembang, karena menyajikan alunan musik tradisional, yaitu kentongan yang biasa digunakan untuk membangunkan masyarakat bersahur.
Tahun ini, Festival Thong Thong Lek rupanya mendapat animo yang lebih besar dari pada tahun sebelumnya. Hal ini terbukti dengan jumlah peserta yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Jika tahun lalu, festival hanya diikuti oleh 18 peserta, maka pada tahun ini, hingga Rabu (30/5/2018) kemarin, sudah ada 24 pendaftar.
Festival ini akan berlangsung pada 13 Juni mendatang dengan mengambil start kawasan depan Rumah Dinas Kapolres Rembang dan finish di Gedung Haji.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang Puji Purwati mengatakan, pendaftar bukan hanya dari masyarakat Rembang, melainkan juga berasal dari luar Kecamatan Rembang, seperti Kaliori dan Sulang.
“Sempat ada pendaftar dari Kabupaten Tuban Jawa Timur, namun panitia menolaknya karena festival terbatas untuk masyarakat Rembang,” terangnya.
Setiap kelompok Thong Thong Lek berjumlah 25 orang. Tidak ada persyaratan khusus, hanya lagu harus bernuansa religi. “Penabuh 25 orang, keamanan 10 orang. Bebas memilih lagu. Kostum menyesuaikan nuansa religi,” tandasnya.
Dalam festival ini, panitia akan mengambil 10 peserta terbaik. Sepuluh ini lalu akan diadu di panggung final pada 13 Juni untuk memperebutkan posisi enam besar. Panitia akan memberikan hadiah uang senilai Rp 5 juta bagi juara pertama, Rp 4 juta untuk juara kedua, dan Rp 3 juta untuk juara ketiga.
“Sementara bagi juara harapan pertama, kedua, dan ketiga, panitia memberikan hadiah uang masing-masing dua juta rupiah,” jelasnya. — iq/bd