Wonosobo – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo angkat bicara terkait tidak semua siswa madrasah swasta dapatkan BOS. M. Thobiq selaku Kepala Kemenag Wonosobo menuturkan, persoalan tidak semua siswa madrasah swasta mendapatkan dana BOS merupakan suatu hal yang membanggakan dan kabar baik bagi nya.
“Asal kita melihatnya dari posisi data siswa semester 1 tahun ajaran (TA) 2018/2019, sepertinya persoalan berapa besaran dana BOS yang di terima, sebenarnya itu justru patut dibanggakan. Artinya bahwa Rencana Anggaran Belanja (RAB) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sudah ditetapkan pada DIPA tahun 2018 yang disahkan pada akhir tahun 2017, menggunakan data siswa pada TA 2017/2018, dan hal yang membanggakan yakni, artinya madrasah swasta peminat serta kuantititas jumlah siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) TA 2018/2019 terus meningkat. dan itu yang mengakibatkan kekurangan anggaran,” ujar M Thobiq.
Pihaknya juga menambahkan, perhitungan anggaran di tetapkan pada awal tahun sehingga saat terjadi overload atau peningkatan jumlah siswa pada pertengahan tahun itu di luar target anggaran dana BOS.
“Perlu diketahui bahwa tahun anggaran dimulai bulan Januari, sementara TA dimulai bulan Juli pada setiap tahunnya. Oleh karena itu saat anggaran sudah ditetapkan dan sudah/sedang berjalan, pada saat PPDB bulan Juli ada peningkatan siswa, hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kekurangan anggaran untuk pencairan dana BOS semester 2 tahun anggaran 2018 semester 1 TA 2018/2019,” tambahnya.
Pihaknya juga menegaskan, untuk kenaikan data siswa madrasah swasta Kabupaten Wonosobo, dapat dilihat pada tabel data yang di unggah secara continue di website Kemenag Wonosobo. (PS-WS/SUA)