BANYUMAS – Gempa dan tsunami yang menelan banyak korban di Palu dan Donggala membuat rakyat Indonesia di seluruh pelosok negeri ikut bersedih tak terkecuali siswa dan guru MIN 1 Banyumas. Oleh karenanya, usai melaksanakan salat duhur berjamaah (3/10) para siswa dan guru melakukan salat ghaib di masjid madrasah tersebut.
Imam salat, Ustadz Ahmad Nafis mengatakan bahwa kegiatan salat gaib dilakukan khusus untuk mendoakan saudara muslim di Palu yang meninggal akibat musibah gempa dan tsunami.
Usai salat, siswa dan gurupun mendoakan agar masyarakat yang menjadi korban diberi ketabahan dan mampu bangkit kembali menjalani kehidupan. “Kami turut berduka atas musibah di Palu. Sebagai sesama bangsa Indonesia, kami ikut bersedih.” tutur Kepala MIN 1 Banyumas, Saridin.
Sebagai siswa madrasah, lanjut Saridin, harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap sesama, terutama kepada yang tertimpa musibah. “Kita ini satu bangsa, satu negara, Indonesia. Jika diibaratkan tubuh, satu bagian sakit, maka bagian tubuh yang lain ikut merasakan sakit. Maka jangan acuh tak acuh terhadap musibah yang menimpa saudara kita”. tukasnya para siswa.
Selain salat gaib, MIN 1 Banyumas juga sedang mengumpulkan donasi yang akan direkapitulasi pada Jum'at (5/10) mendatang. “bantuan akan kami salurkan melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas atau PMI” tutup Saridin. (ak/bd)