Surakarta – Pagi yang cerah. Nampak puluhan siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta sedang asyik melukis. Berbagai model dan gaya lukisan mereka goreskan di atas media tas kain. Beraneka warna cat mereka pilih. Nampak lentik jari-jemari mereka menari menggambar. Pemandangan yang begitu dinamis dan harmonis.
Inilah gambaran keseruan acara workshop melukis tas yang dihelat oleh Organisasi Pelajar Boarding School (OPBS) MAN 1 Surakarta, Minggu (9/12). Acara diikuti oleh siswa/siswi kelas 10 dan 11 sejumlah 80 orang. Workshop melukis tas ini merupakan rangkaian kegiatan Archer (Art Creator Collaboration with Health and Purity). Menurut Raffi selaku ketua pelaksana Archer, kegiatan ini diadakan untuk mengisi aktivitas setelah berakhirnya penilaian akhir semester (PAS) gasal.
“Jadi kami mengadakan Archer ini untuk mengisi jeda sehabis PAS sekaligus sebagai refreshing. Karena penerimaan rapot baru dilakukan minggu depan,” kata Raffi, yang juga siswa kelas 11 IPA 1 ini.
Ditambahkan Raffi, sebelum kegiatan puncak workshop melukis tas ini, telah diadakan kegiatan jalan sehat yang dilanjutkan dengan aksi minum jamu bareng. Hal ini sebagai upaya untuk lebih menanamkan rasa cinta terhadap obat tradisional yaitu jamu.
Narasumber workshop melukis tas adalah Lastian, mahasiswa program pendidikan seni rupa Universitas Sebelas Maret (UNS). Dalam pemaparannya, Lastian menjelaskan melukis di atas tas pada prinsip sama dengan melukis pada umumnya.
“Ada beberapa teknik yang dikenal antara lain plakat, aquarel, dan spray,” kata Lastian yang juga alumni MAPK ini. Ditambahkan Lastian, dalam melukis harus faham tentang pencampuran warna beserta variasinya. Sedangkan langkah-langkah melukis tas adalah mempersiapkan konsep lukisan, kemudian menambahkan warna sesuai dengan tema lukisan dan finishing. Kata kuncinya berkreasi dan terus mengasah diri.
Setelah selesai kegiatan workshop, masing-masing siswa melukis tas dengan konsep yang telah disiapkan oleh masing-masing. Dalam durasi 1 jam mereka harus menyelesaikan lukisannya. Setelah itu akan dinilai untuk menentukan hasil yang terbaik.
Sementara itu menurut Rusdi Mustapa selaku penanggungjawab Boarding School yang mewakili kepala MAN 1 Surakarta Slamet Budiyono, kegiatan ini adalah kegiatan tahunan yang diadakan oleh OPBS.
“Sebelumnya juga pernah diadakan workshop melukis di atas gelas dan melukis kaos yang diadakan oleh kepengurusan OPBS sebelumnya. Jadi kita berharap agar siswa bisa memiliki ketrampilan yang berguna untuk masa depannya. Selain itu juga untuk menggali bakat siswa dalam bidang seni,” kata Rusdi.(rusdi_rma/Wul)