081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Farhani: Tangkal Hoax, Penyuluh Harus Update Literasi

Cilacap – Salah satu efek negatif yang timbul akibat derasnya perkembangan teknologi informasi adalah penyebaran berita hoax alias berita bohong. Hoax merupakan bagian dari fitnah dan fitnah lebih kejam dari membunuh. Jika tidak ditangkal, maka hoax akan sangat berbahaya bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara bahkan dunia hingga agama.

Untuk menangkal berita hoax tidaklah mudah. Selain memerlukan kerja sama dan koordinasi yang kuat seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, juga membutuhkan waktu. Salah satu bagian penting dari elemen tersebut adalah penyuluh agama Islam. Karena tugas dan fungsinya yang sangat strategis, penyuluh agama Islam harus selalu meningkatkan kompetensinya.

Hal tersebut ditegaskan Kakanwil Kemenag Prov Jateng, Farhani, Senin (10/12) pada acara Menyapa Penyuluh di Aula Kankemenag Kab Cilacap.

Dikatakan lebih lanjut, sebelum merebaknya penggunaan media sosial akibat perkembangan teknologi informasi, agama Islam sudah jauh terlebih dahulu menerangkan kecanggihan teknologi. Al Qur’an menjelaskan berbagai kendali jagat raya seisinya. Al Qur’an menjelaskan berbagai penciptaan, pencatatan hingga perhitungan data informasi yang selalu on line dan sangat cepat serta akurat.

“Salah satu cara yang wajib ditempuh untuk dapat menangkal hoax adalah dengan meng up date litarasi. Dengan membaca, maka penyuluh agama Islam akan mampu mengetahui perkembangan zaman. Saking pentingnya, membaca dikatakan sebagai jendela dunia. Dengan membaca, maka kemampuan penyuluh akan selalu mampu menyesuaikan dengan permasalahan yang berkembang, termasuk menangkal bahaya hoax,”Katanya.

Menurutnya, hoax merupakan bagian dari bahaya fitnah di akhir zaman. Karenanya, hoax tidak boleh dibiarkan menyebar. Pemerintah melalui aparat keamanan bertugas mengatasi mereka yang telah membuat dan menyebarkan hoax. Adapun tugas penyuluh adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya membuat dan menyebarkan hoax. Dengan langkah prefentif melalui penyuluh diharapkan masyarakat akan melek bahaya hoax.

“Pemahaman masyarakat tentang penggunaan media sosial masih sangat rendah. Hal ini tidak seimbang dengan frekuensi penggunaannya yang sangat tinggi. Sehingga untuk mendewasakan, mereka harus diberi pengertian yang cukup. Hal inilah yang menjadi tugas penyuluh. Dengan bahasa agama, masyarakat akan lebih mudah diberikan pemahaman. Sehingga kedepan berita hoax dapat diminimalisir atau bahkan di stop, “pungkasnya.(On/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Terkait

𝗦𝗲𝗻𝗮𝗺 𝗦𝗲𝗵𝗮𝘁, 𝗘𝘅𝗽𝗼 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹, 𝗣𝗶𝗷𝗮𝘁 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗦𝗲𝗿𝘃𝗶𝗰𝗲 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗗𝗼𝗻𝗼𝗿 𝗗𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗿𝘁𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗼𝗱𝘂𝗸 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗠𝗲𝗿𝗶𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗴𝗶𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗥𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗠𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗶 𝗛𝗔𝗕 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗸𝗲-𝟳𝟳

𝗣𝗷 𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗔𝗽𝗿𝗲𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗦𝗮𝘁𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗟𝗮𝗽𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗴𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗻𝗱𝗮𝗵𝗮𝗿𝗮 𝗧𝗿𝗶𝘄𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗜𝗜𝗜 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟮

Skip to content