Rembang – Ada perjuangan yang hebat dibalik kesuksesan sebuah madrasah yang terbilang favorit di Rembang. Yayasan Raudlotut Tholabah yang saat ini mempunyai lembaga MI, MTs, dan MA, berdiri bukan dengan instan. Demikian disampaikan oleh Ketua Yayasan Roudlotut Tholabah, KH. Adib Munawir, saat acara Haul pendiri Yayasan ini, KH Munawir, pada Ahad pagi (03/01). Acara ini dihadiri oleh segenap peserta didik, santri, dan keluarga besar Yayasan yang terletak di Kecamatan Sedan, Rembang ini.
Diungkapkan KH Adib, perjalanan yang dilalui para pendiri tidaklah mudah, karena beliau berjuang dalam keadaan kesulitan ekonomi. Para sesepuh rela naik turun gunung untuk mengumpulkan infaq dari masyarakat. Tidak hanya infaq berupa uang, tetapi masyarakat terkadang memberikan infaq berupa hasil panen, yang kemudian dikumpulkan oleh para sesepuh untuk dijual guna membangun madrasah. Dari kegigihan para sesepuh tersebut, berdirilah Yayasan Riyadlotut Thalabah yang mempermudah akses pendidikan bagi masyarakat desa Sedan dan sekitarnya.
“Abah dan para kiyai di desa Sedan ini dulu berjuang dengan gigih untuk membangun madrasah di desa Sedan ini. Harapannya, masyarakat desa Sedan dan sekitarnya dapat menikmati pendidikan berbasis agama dan juga pendidikan umum, sehingga dapat menciptakan generasi yang berkualitas,” Kenang KH. Adib.
Pada ziarah ini, juga diadakan pembacaan yaasiin dan tahlil yang dipimpin oleh Kepala MTs Riyadlotut Tholabah, Ni'amullah dan KH. Zaky Muwardi. Setelah itu, diisi oleh Mauidloh Hasanah oleh KH. Hamdi Maimun.
KH. Hamdi Maimun mengungkapkan sosok KH. Munawir, beliau menyampaikan bahwa KH. Munawir yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat dan keagamaan. Selain itu, KH. Munawir juga merupakan sosok kyai yang sangat sabar dan sopan saat mengajar. “Dulu saya pernah diajar oleh Mbah Munawir, saat mengajar beliau sangat halus, sopan dan sabar sekali,” ungkap KH. Hamdi.
Serangkaian acara haul ini dimulai dengan khotmil Qur’an yang digelar pada hari Jum'at (01/02) di Pondok Pesantren Riyadl, Sedan. Dengan khusyuk, para santri dan ustaz ustazah mengadakan tahtimul Qur'an Bin Nadhor Bil Ghoib. – (nawal-iq/gt