Batang – Atas pembinaan dan pendampingan dari PKPRI Kab. Batang, sehingga Koperda Kemenag Kab. Batang dapat bergeliat secara signifikan sehingga dapat dinikmati oleh anggotanya. Demikian sambutan Kudaifah, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batang selaku Pembina Koperda saat menerima forum PKPRI Kabupaten Brebes dalam acara studi banding di aula Koperda Kemenag Kabupaten Batang pada Senin, (04/02). Hadir dalam acara itu forum PKPRI Kabupaten Brebes, Pengurus Koperda Kemenag Kab. Batang, Ketua Pengawas PKPRI Kab. Batang dan para pejabat kemenag.
Kudaifah menyatakan selamat datang kepada forum PKPRI Kabupaten Brebes di Koperda Kemenag Kabupaten Batang untuk studi banding atas usaha Koperda yang secara kusus pada usaha pertokoan KPRI MART.
“Saya ucapkan selamat datang pada forum PKPRI Kabupaten Brebes yang ingin melihat secara langsung usaha pertokoan KPRI MART ditempat ini,” katanya.
Selain itu Kudaifah menyampaikan bahwa Koperda Kemenag Kab. Batang yang memiliki salah satu usaha pertokoan moderen ini sebenarnya masih sangat baru, karena baru dilauncing beberapa waktu yang lalu, ini merupakan hasil dari binaan yang begitu intensif oleh PKPRI Kab. Jadi menurutnya kalau Koperda mart ini dipandang baik sebagai tujuan dari forum PKPRI Kab. Brebes, maka selaku Pembina dirinya mengucapkan terimakasih, namun bila disana-sini masih di ketemukan adanya kekurangan maka mohon dimaklumi.
“Atas pembinaan dari PKPRI Kab. Batang secara intensif, sehingga koperda Kemenag dapat merubah bentuk pertokoan tradisional menjadi lebih modern menjadi PKPRI MART, namun keberadaannya masih sangat muda, karena baru beberapa waktu yang lalu di louncing, sehingga kalau nanti masih ditemukan kekurangan-kukurangan, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” lanjutnya.
Sementara itu Ketua Koperda Kemenag Kabupaten Batang Abdul Wahab dalam sambutannya menjelaskan tentang keberadaan Koperda baik sejarah maupun kondisi dari masa kemasa. Dia mengatakan bahwa Koperda yang berdiri sejak tahun 1974 hingga kini telah mengalami pasang surut dalam perkembangannya, bahkan pernah mengalami masa yang paling sulit dimana usaha pertokoannya dihentikan karena kurang sehat. Namun seiring dengan perkembangannya pengurus ,anggota dan Pembina bergerak dengan dasar kejujuran dan transparansi yang tinggi maka koperda dapat kita lihat seperti sekarang ini.
“Koperda Kemenag Kabupaten Batang ini berdiri sejak tahun 1974, dari tahun itu telah mengalami pasang surut, bahkan pernah mengalami masa paling sulit dimana unit pertokooan dihentikan karena kondisinya yang tidak sehat, namun atas tekad yang kuat dari anggota dan pengurus juga pengawas, maka koperda dapat bertahan sebagaimana kita lihat,” jelasnya.
Abdul Wahab juga menjelaskan bahwa atas pembinaan yang intensif dan dibantu oleh Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE), di tahun ini Koperda Kemenag dapat merubah wajah pertokoan tradisional menjadi pertokoan moderen yaitu KPRI MART, dimana dengan model ini, bentuk usaha pertokoannya sebanding bahkan dapat bersaing dengan mart-mart yang lain.
“Atas inisiasi dari PKPRI Kabupaten Batang dan kerjasama yang baik dengan Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE), ditahun ini koperda kemenag dapat merubah wajah pertokoan tradisionalnya menjadi pertokoan moderen seperti mart-mart yang ada,” katanya.
Kordinator forum PKPRI Kabupaten Brebes, dalam sambutannya menyampaikan bahwa studi banding yang dilakukannya ini merupakan langkah untuk menggali informasi dan pengalaman tentang pengelolaan unit pertokoan moderen dari Koperda Kemenag kabupaten Batang yang telah berhasil mengembangkan pertokoannya dari tradisional ke pertokoan moderen. Mereka melihat bahwa prospek yang begitu bagus bila model itu di dapat dikembangkan di kabupatennya, sehingga mereka melakukan studi banding ke Batang.(Zy/Wul)