Grobogan – Madrasah Ibtidaiyah NegeriĀ 2 Grobogan, memilikiĀ pembiasaan siswa membaca asmaul husna setiap hari. Pembacaan asmaul husna menjadi budaya sekolah yang dilakukan siswa dalam barisan rapi sesaat sesudah Sholat Duha dan sebelum masuk kelas. Dan sore kemarin bumi Tambakselo diguyur hujan deras dan masih menyisakan genangan air hujan. Namun demikian kegiatan pembacaan asmaāul husna tetap berjalan. Senin (11/02) sebanyak 415 siswa siswi mulai dari kelas satu sampai kelas enam tetap bersemangat mengalunkan asmaāul husna dihalaman MIN 2 Grobogan sebagai upaya disiplin bagi siswa-siswi Madrasah.
Kepala MIN 2 Grobogan, Jumari, menyampaikan kegiatan pembacaan asmaul husna dilakukan untuk mengawali pembelajaran. Sebagai proses awal kondisi untuk memulai hal yang baik.
āPembiasaan pembacaan asmaul husna dilakukan setiap hari. Siswa berbaris secara rapi dan teratur di depan kelas masing-masing,ā jelasnya
Jumari menambahkan, bahwa pembiasaan pembacaan asmaul husna dirutinkan untuk mengenalkan siswa tentang sifat-sifat Allah SWT sejak dini. Sehingga siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang semakin meningkat keimanannya atas kebesaran Allah SWT.
āPembacaan asmaul husna sudah menjadi budaya madrasah. Sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter religius pada siswa,ā tambahnya.
Dikatakan, pembiasaan shalat dhuha juga dilakukan secara rutin sebelum pembelajaran. Agar siswa terbiasa dan terlatih dengan praktek ibadah. Termasuk pembiasaan menyanyikan lagu mars ya lal wathan untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada siswa.
āBudaya madrasah ini sebagai sarana syiar kepada masyarakat. Harapannya berdampak positif terhadap citra madrasah. Sehingga madrasah menjadi kebanggaan dan tujuan masyarakat, bukan sekedar menjadi sekolah pilihan kedua,ā terangnya (bd)
Ā
Ā