Salatiga – Peningkatan mutu pendidikan sejatinya diawali dari program yang diterapkan untuk satuan pendidikan di Kementerian Agama, mulai dari jenjang Pendidikan Dasar (RA, MI, MTs) dan hingga Pendidikan Menengah (MA/SMK). Demikian arahan yang disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Salatiga, Fahrudin, saat kegiatan Sosialisasi Ujian Nasional Madrasah Bersandar Nasional (UAMBN) dan Ujian Akhir Sekolah Bersandar Nasional (UASBN) serta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2018/2019, Selasa (12/1).
Sosialisasi ini digelar Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota (Kemenag) Salatiga yang di selenggarakan di RM Bale Raos diikuti Kepala madrasah, Guru dan Proktor Madrasah dan dihadiri Kepala Kemenag, Kasi Pendidikan Madrasah, Kasi Bimas Islam dan Pengawas Madrasah.
Selanjutnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, Fahrudin dalam arahannya mengatakan terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan madrasah. Ketiga aspek itu yakni aspek guru dan murid, aspek sarana dan prasarana dan aspek pembelajaran.
Yang pertama menurutnya kebijakan hal terpenting utamanya yang berlaku secara nasional meliputi kurikulum dan ujian nasional. Hal ini termasuk kebijakan distribusi dan rekrutmen guru.
“Dalam ujian itu bagaimana madrasah dapat memaksimalkan target kurikulum yang telah ditentukan. Madrasah dalam hal ini siswa, diharapkan punya kompetensi yang tinggi, sehingga seluruh peserta UAMBN nantinya dapat mengikuti ujian dan mendapatkan hasil yang baik,” kata Fahrudin.
Adapun hal yang lain dari aspek pertama ialah kepemimpinan kepala Madrasah atau guru juga tak kalah penting dalam manajemen berbasis madrasah.
“Tergantung school based management artinya leardership Kepala Madrasah, transparan keuangan, hubungan ekosistem berjalan di sekolah antara guru dengan Kepala Madrasah, orang tua dengan guru, maupun dengan siswa dan seluruh yang ada di satuan pendidikan, ekosistem harus jalan,“ tegasnya.
Fahrudin menambahkan Kepala Madrasah yang memiliki kreativitas dan inovasi bagus, bisa membuat madrasah yang dipimpinnya menjadi bagus pula. Aspek kedua lanjutnya ialah infrastruktur, yang tidak lain adalah sarana dan prasarana terkait dengan kelas, laboratorium, maupun teknologi informasi dan komunikasi. Itu semua berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan madrasah.
“Apalagi sekarang dunia tanpa batas. Siswa bisa belajar tidak hanya dari guru dan buku yang ada, melainkan bisa belajar dari media sosial,“ jelasnya.
Sedangkan aspek ke tiga yang tidak kalah penting dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah menurutnya ialah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang menyenangkan, yang berinovasi dan penuh kreativitas dapat mendorong anak-anak terbangun motivasinya. “Namun poroses pembelajaran juga tergantung dari potensi guru, kecapaan guru dan kemapuan guru,” ujar Fahrudin.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga menambahkan, bahwa ketiga aspek tersebut tidak boleh dipisahkan satu dengan yang lainnya dikarenakan merupakan kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Peningkatan mutu pendidikan adalah mutlak harus dilakukan agar visi dan misi Kementerian Agama dapat terwujud.(KK/Sua).