Mohon dikoreksi kembali, apakah Brain Gym atau Brain Games…? Suwun.
Karanganyar – Siswa RA. Al Hidayah, Masjid Agung Karanganyar, Kamis (21/2), terlihat sangat riang gembira. Karena hari ini ada yang berbeda dengan kegiatan di RA. Al Hidayah, Masjid Agung Karanganyar. Sekolah mereka kedatangan tamu yang siap untuk mengajak belajar sambil bermain selama hari itu, mereka adalah para mahasiswa – mahasiswi dari Universitas Muhamadiyah Surakarta Jurusan Pendidikan Guru PAUD.
Zahrotul Muslimah, salah satu guru di RA Al Hidayah menyampaikan, siswa RA adalah calon calon pemimpin bangsa yang sudah terbekali pendidikan agama dari dini, namun kecerdasan otak juga sangat penting agar kehidupan seimbang antara ilmu dan agamanya.
“Siswa RA itu calon-calon pemimpin bangsa yang sudah terbekali pendidikan agama dari dini, namun mereka membutuhkan otak yang cerdas juga karena kehidupan itu harus seimbang antara ilmu dan agamanya,” kata Zahro.
Maka dari itu, kedatangan para mahasiswa ini disambut baik oleh RA Al Hidayah MA, karena salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang harus diasah adalah aspek kognitif. Salah satu caranya adalah “Brain Gym.” Dengan Brain games anak-anak RA Al Hidayah ini sangat antusias dengan permainannya.
Brain gym sangat diperlukan bagi anak-anak yang sulit belajar, berusaha terlalu keras, sehingga terjadi stress di otak. Mekanisme integrasi otak melemah, sehingga bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi. Dengan Brain Games anak-anak belajar menjadi lebih menyenangkan. Permainnanya antara lain Bermain burung hantu, Bermain Ekspresi Tubuh: menari, menyanyi,melukis dll.
Zahro juga menyampaikan, anak – anak RA adalah asset berharga bagi Agama Islam, mereka kedepan akan jadi uztad dan pendakwah yang hebat, maka ajarkan kepadanya, agama sebagai pengendali hati, kecerdasan sebagai penggenggam dunia, dan sosialisasi sebagai awal silaturahmi.
“ Mereka kedepan akan jadi uztad dan pendakwah yang hebat, maka ajarkan pada anak – anak , agama sebagai pengendali hati, kecerdasan sebagai penggenggam dunia, dan sosialisasi sebagai awal silaturahmi” ujar Zahro (ida-hd/sua)