Surakarta – Setelah empat hari berturut-turut peserta didik mengikuti ujian sekolah berbasis komputer (8-11/4). Memasuki hari ini dan besuk (Sabtu) para peserta didik kembali mengerjakan soal-soal ujian dengan cara manual. Demikian disampaikan Sigit, humas MTs al Islam Jamsaren Surakarta, Jum’at (12/4) pagi.
Sigit menjelaskan, USBN tahun ini dibagi menjadi dua metode. Mulai hari pertama hingga ke-empat peserta ujian menggunakan komputer yang terbagi menjadi dua sesi dan dua materi ujian perharinya. Sesi pertama dimulai pukul 07.30 – 09.00 dan sesi kedua pada pukul 09.00 – 11.00 dan dilanjutkan istirahat.
Rabilli, salah satu peserta ujian sekolah berstandar nasional mengatakan bahwa ujian tahun ini tidak merasa menjadi beban karena sudah sering latihan dengan try out setiap minggu baik menggunakan komputer maupun yang manual.
Untuk tahun ini, kata Sigit, peserta didiknya yang mengikuti USBN berjumlah 74 siswa. Siswa putri 32 peserta dan sisanya siswa putra 42 peserta.”Dan anak-anak tidak dipungut biaya sama sekali,” terang Sigit.
Sigit juga menyampaikan hasil ujian USBN yang baru berakhir kemarin. Peserta didiknya lulus 100 persen. “Bahkan sudah ada dua siswa (nya) yang lolos beasiswa sekolah gratis di ARSA Foundation milik pengusaha Chairul Tanjung dengan fasilitas yang diterima bebas biaya masuk, biaya sekolah, dan biaya mondok,”papar Sigit bangga.
Ia menambahkan, tahun lalu salah satu siswanya Coirul Huda sudah terlebih dahulu diterima di Arsa Foundation.” Ya,itung-itung mengikuti jejak kakak kelasnyalah,” tuturnya.
Perlu kita ketahui, ARSA ini merupakan salah satu lembaga sosial dibawah PT ARSA Corporation binaan dari pengusaha nasional Chairul Tanjung yang berlokasi di Sukoharjo. “Tahun ini adalah tahun kedua dengan kelebihan semua siswa yang diterima gratis dari segala kegiatan sekolah dengan pendidikan sistem pondok pesantren,” beber Sigit.
Prestasi tersebut bisa dicapai oleh MTs al Islam jamsaren Surakarta berkat keihlasan dari para wali murid, pendidik dan pemilik yayasan yang selalu mengorbankan tenaga, fikiran dan hartanya demi keberlangsungan mencerdaskan generasi anak bangsa kedepannya. (Sigid/bd)