Surakarta – Usia panjang banyak didamba oleh banyak orang. Tapi tahukah kamu resiko yang akan dihadapi jika seorang diberi usia panjang atau sering disebut lansia ?. Apabila beruntung kita masih bisa hidup dengan anak-anak dan menggendong cucu, hingga meninggal. Tapi, sebaliknya bisa jadi anak yang dulunya dimanja, kesana-kemari digendong dan dipamerkan kepada saudara dan tetangganya, hanya karena kondisi ekonomi, orang tua dibuang atau dititipkan di panti jompo.
Mengutip firman Allah, “Dan barang siapa yang kami (Allah) panjangkan umurnya, niscaya kami (Allah) kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka Apakah dia tidak memikirkan?” (QS. Yasin Ayat 68). Itu artinya, disaat kita diberi usia panjang, maka hal-hal sebagaimana yang dulu pernah kita lakukan diwaktu bayi atau kanak-kanak akan terulang kembali; ingusnya meler,ngompol di celana, tenaganya menjadi lemah dan sebagainya.
Oleh karena itu, Penyuluh Agama Islam wilayah kerja KUA Kecamatan Serengan mengadakan Bimbingan Penyuluhan bagi warga panti Wredha Surakarta, Selasa (9/4) kemarin.
Tujuannya untuk memberikan motivasi spiritual rokhaniah kepada para usia lanjut dalam menjalani dan mengisi hidup dengan penuh semangat, berdzikir dan rasa syukur.
Kegiatan dengan tema “Damai bahagia dengan berdzikir” itu dihadiri oleh 50 warga panti dan 20 mahasiswa PKL dari STAIN Surakarta.
Dalam penyuluhannya, Mufti Addin (PAF) menyampaikan bahwa bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada kita adalah menjalankan perintah atau beribadah kepada Allah SWT. “(Dan itu) akan berakibat baik dengan ditambahkan nikmat-Nya,” ujarnya.
Kemudian, kata Addin, agar dimudahkan untuk memperoleh ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup ini jangan lupa banyaklah berdzikir kepada Allah.”Basahilah lidah Panjenengan dengan banyak berdzikrullah,” imbuhnya.
Memasuki sesi tanya jawab,Addin menjelaskan kepada para mahasiswa tentang problematika yang sering dihadapi para lansia ialah kesepian dan kerinduan pada keluarga serta khawatir menghadapi kematian.
“Jadi problematika yang dihadapi oleh para lansia ini adalah kesepian dan kerinduan pada keluarga (serta rasa) khawatir (ketika) menghadapi kematian,” ungkap Addin.
Sebagai solusinya, lanjut Addin, para lansia tersebut diajak untuk selalu taqorrub/mendekat, berdzikir dan membaca Al-Qur’an disetiap ada kesempatan. (addin-rma/bd)