Rembang – Media pembelajaran e–learning yang dikembangkan oleh Kementerian Agama masih dipandang paling efektif untuk media pembelajaran jarak jauh dengan metode daring. Daftar perintah yang ada di e–learning dinilai cukup komplit, termasuk untuk siswa tingkat MI.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala MIN 1 Rembang dan sekaligus Plt MIN 2 Rembang, Badrudin. Dikatakan dia, selama pelaksanaan semester 1 tahun ajaran 2020/2021, pihaknya menggunakan e–learning.
“Selama PJJ ini, kami dituntut beradaptasi dengan pembelajaran daring. Mungkin sebagian masih ada yang tidak siap. Tapi di MIN 1 dan MIN 2 Rembang, semua siswa bisa mengikuti belajar daring ini dengan handphone masing-masing. Dan kami menilai e–learning cukup efektif karena cukup menu-menunya cukup komplit,” ungkap Badrudin ketika diwawancara Sabtu (16/1/2021).
Badrudin mengatakan, memang ada beberapa siswa yang tidak memegang handphone.Siswa-siswa tersebut berada di pesantren dan sebagian menggunakan handphone orang tua. Sementara waktu pembelajaran, handphonenya masih dibawa orang tua bekerja.
Karena itu, pihaknya memberikan kelonggaran kepada siswa-siswi tersebut untuk mengerjakan tugas dan belajar hingga malam. “Kebetulan yang di pondok dipinjami Hp dari pondok,” kata Badrudin.
Badrudin mengatakan, karena Kementerian Agama memberikan kebijakan kepada madrasah untuk menggunakan kurikulum darurat, maka madrasah memilih materi yang dinilai penting untuk disampaikan. Namun hal ini tidak berpengaruh buruk terhadap prestasi siswa, karena nilai siswa masih di atas KKM.
Sementara Kepala MAN 1 Rembang yang juga Plt Kepala MAN 2 Rembang, Taufik mengatakan, peserta didik kedua madrasah negeri tersebut menggunakan aplikasi e-learning untuk PJJ. “Namun sebagian juga ada yang menggunakan whatsapp. Yang terpenting guru dan siswa nyaman belajar, namun masih bersemangat,” ungkapnya. — iq/qq