Surakarta – Sedikitnya, 20 penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS Kota Surakarta menerima suntik vaksin, di ruang Polivaksin RSU Islam Kustati Surakarta, Rabu (24/02) pagi.
Pelaksanaan vaksin tersebut, menurut Amin Budiyanto, Penyusun Bahan Pembinaan Penyuluh Bimas Islam, tertuang dalam surat perintah tugas dari Sekda Kota Surakarta nomor 440/183.
Ia menjelaskan, pemberitahuan yang bersifat mendadak tersebut hanya menindaklanjuti permohonan dari bagian Kesra Setda Kota Surakarta.
“Para penyuluh cukup menunjukkan Surat Tugas dari Bimas Islam dan membawa KTP asli. Karena perintah baru datang tadi malam”, ujar Amin via WA.
Ke-20 penyuluh yang memperoleh vaksin tersebut, menurut Amin, adalah mewakili tokoh agama Kota Surakarta dari 40 penyuluh non PNS yang ada.
Penulis, yang juga memperoleh suntik vaksin pertama bagi tokoh agama di Kota Surakarta itu, mengamati perilaku para penyuluh dan tokoh agama yang akan disuntik vaksin. Ada yang ceria, tegang, biasa, diam saja dan bahkan ada yang batal divaksin dikarenakan kurang enak badan, sakit.
Sebagaimana penjelasan dokter Idha Trianawati, Manager Pelayanan Medis RSU Islam Surakarta, berdasar daftar yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) hari itu 10 tenaga medis yang telah disiapkan akan melayani 100 tokoh agama Kota Surakarta, termasuk penyuluh.
Usai vaksin, masing-masing tokoh agama itu akan menerima Kartu Vaksinasi Covid-19, yang berisi nama peserta, nomor tiket, riwayat pemberian vaksin, nomor dokter yang bersangkutan apabila terdapat gejala pasca dilakukan imunisasi dan nomor handphone peserta untuk mengingatkan kembali jadwal vaksin untuk tahap berikutnya.
Sementara itu, kasi Bimas Islam, Umi Khozanah Mujtahidah, ketika dimintai tanggapannya terhadap pelaksanaan suntik vaksin tersebut via handphonnya, mengatakan bahwa pelaksanaan vaksin yang diikuti 20 penyuluh tersebut sudah sesuai dengan data dari tokoh agama yang diajukan.
“Itu sangat penting. Disamping memberikan contoh kepada masyarakat, itu lebih baiklah sebagai ihtiar menjaga kesehatan masyarakat”, ujarnya yang kebetulan sedang WFH.
Umi menambahkan, bahwa kemarin 105 pegawai Kemenag Kota Surakarta sudah memperoleh layanan suntik vaksin Covid-19. “Dari 110 yang diajukan, lima diantaranya batal dilakukan suntik vaksinansi dikarenakan sedang tidak sehat badan. Ada yang batuk dan sebagainya,” pungkas Umi. (Sol/my/bd)