Grobogan – Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi COVID-19, dimana pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari infeksi SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian akibat COVID-19. Dan untuk melindungi ASN sebagai pelayanan publik Kantor Kementerian Agama Kab.Grobogan sediri menerima vaksinasi hari Sabtu, (27/02/2021) yang bertempat RS Panti Rahayu (Yakum) Purwodadi.
Penerimaan vaksin Covid-19 itu dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan, Imron Rosyidi, didampingi oleh Kepala Sub. Bag Tata Usaha, dan seluruh Kepala Seksi dan Penyelenggara Zakat Wakaf.
Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, Ali Ichwan, melaporkan bahwa vaksinasi untuk ASN dan PPNPN Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan dilakukan secara serentak selama satu hari, yaitu tanggal 27 Februari 2021 di RS Panti Rahayu (Yakum).
“Jumlah total ASN maupun PPNPN yang menerima vaksin adalah 67 orang. Mari kita sukseskan program dari pemerintah ini supaya Indonesia segera terbebas dari COVID-19, semoga semua berjalan dengan lancar,” jelas Ali Ichwan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan menghimbau kepada seluruh ASN dan PPNPN Kemenag Kab. Grobogan untuk mengikuti vaksinasi ini secara serentak. Menurutnya, ASN dan PPNPN harus menjadi pelopor dalam program vaksinasi ini.
“Jangan sampai ada ASN atau PPNPN Kemenag Kab. Grobogan yang menolak atau menghindari vaksinasi, kecuali karena secara medis memang tidak memenuhi persyaratan. Mari menjadi contoh untuk masyarakat bahwa vaksinasi ini aman dan berguna untuk mencegah penularan dan penyebaran pandemi Covid-19. Mari kita jadikan program vaksinasi ini sebagai ikhtiar bersama untuk menghindarkan bangsa ini dari wabah Covid-19,” harap Imron.
Imron menambahkan, Insya Allah kalau para ASN dan PPNPN telah melaksanakannya dengan penuh kesadaran. Maka masyarakat juga akan merasa tenang, aman dan tidak takut untuk menerima vaksin. Karena Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, biasanya dengan pemberian vaksin.
“Vaksin bukanlah obat, vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat. Selama belum ada obat yang defenitif untuk COVID-19, maka vaksin COVID-19 yang aman dan efektif serta perilaku 5M (memakasi masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.) adalah upaya perlindungan yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penyakit COVID-19,” pungkasnya.(bd/Sua)