Tidak saya publish kelamaan, utk dipublish diwebsite intern aja…makasih
RAKIT- MI NU Gelang berencana melaksanakan Ujian Madrasah dengan sistem tatap muka. Sistem ini dianggap paling efektif untuk pelaksanaan ujian madrasah di tahun pelajaran 2020/2021.
“Untuk Ujian Madrasah di tahun pelajaran 2020/2021 ini akan diadakan secara tatap muka dan tetep harus mematuhi protocol kesehatan serta keamanan covid-19,” kata Kepala MI NU Gelang, Moh. Rusli Hamid saat sambutan di acara sosialisasi pelaksanaan ujian madrasah MI NU Gelang. Sabtu, (19/3).
Ujian tatap muka akan dimulai dari ujian PAT (Penilaian Akhir Tahun) pada 22-27 Maret 2021. Ujian Madrasah (UM) pada April (5-10/4). Sistem tatap muka yang akan dilaksanakan di MI NU Gelang juga mendapat dukungan penuh dari Pengawas Madrasah Kecamatan Rakit, Sutrisno.
“Saya mendukung penuh kegiatan atau sistem yang peling efektif untuk para murid. Asalkan itu tidak melenceng atau keluar dari peraturan pemerintah,” ujar Sutrisno.
Di masa pendemi seperti sekarang ini, memang harus dipikirkan betul untuk memilih cara yang paling efektif dan aman untuk melaksanakan ujian. Keputusan yang di ambil pun bukan keputusan sepihak dari madrasah. Segala kebijakan yang diambil oleh madrasah harus berdasarkan persetujuan dari wali murid demi menjaga keamanan semua. Oleh sebab itu, MI NU Gelang mengadakan sosisalisasi dan musyawarah dengan wali murid.
Sosialisasi yang diadakan MI NU Gelang diadakan dua tahap, melihat jumlah siswa-siswi kelas 6 yang berjumlah 30 anak. Tahap pertama mulai absensi siswa 1-15 diadakan pada Sabtu(19/3), dan tahap kedua untuk nomor absen 16-30 (22/3), pesertanya adalah wali murid.
Sosialisasi dan musyawarah menghasilkan mufakat kesepakatan UM tahun pelajaran 2020/2021 diadakan cara tatap muka. Wali murid sangat sepakat dengan sistem ini, dengan alasan tatap muka adalah sistem yang paling efektif dan tepat.
“Saya sebagai wali murid sangat sepakat kalau ujian dengan tatap muka. Jika ujian dilakukan dengan daring itu akan sangat tidak efektif, saya sebagai orang awam yang tidak tahu apa-apa takut ada salah sistem atau apa yang membuat salah sehingga tidak lulus, belum kalau di rumah di ganggu adik-adiknya, berisik dan lain-lain,” ucap Sulbi-salah satu wali murid. (nmk/mnh)