Dalam rangka meninjau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di dampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) provinsi Jawa Tengah Musta'in Ahmad, meninjau persiapan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta, Senin (29/3/2021). Hal ini karena MAN 1 Surakarta adalah salah satu dari sekian sekolah yang ditunjuk melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dimulai 5 April 2021.
Ganjar mengatakan semua sekolah yang ditinjaunya sudah menyiapkan sarana prasarana dengan matang. Standar Operasional Prosedur (SOP) juga sudah disiapkan, mulai siswa berangkat sekolah, saat pembelajaran berlangsung hingga pulang sekolah.
Saat berbincang dengan salah satu siswa MAN 1 Surakarta, Ganjar menanyakan apa yang sulit saat pembelajaran daring dan di jawab bahwa yang sulit itu Istiqomahnya.
“Saya ingin memastikan bahwa disiplin ditegakkan yang dimulai dari bapak ibu guru. Yang penting itu prakteknya. Maka saya katakan ini butuh latihan. Kalau latihan, agak galak sedikit tidak apa-apa. Saya titip ke pak Walikota Surakarta, agar mengawasi. Walikota bisa masuk ke kiri kanan dan ke semua sekolah. Saya minta tegas saja, kalau nggak nanti tidak disiplin,” tegas Ganjar.
Pengawasan itu, lanjut Ganjar, bertujuan agar orang tua, guru dan siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman.
“PTM ini sudah ditunggu-tunggu, harapannya progresnya bagus dan anak-anak bisa mudeng (mengerti) dalam belajar dan tidak ada penyakit yang menular,” terangnya. Selain itu, pelaksanaan uji coba PTM ini akan dievaluasi untuk menentukan apakah akan ada penambahan atau tidak.
Seperti diketahui, MAN 1 Surakarta terpilih menjadi salah satu sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Selain dari MAN 1 Surakarta, juga ada SMAN 1 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, dan
SMPN 4 Surakarta. Selain itu juga ada 23 SMP yang sudah uji coba. Wilayah Jawa Tengah direncanakan 5 April secara serentak. Akan ada evaluasi, jika berhasil bisa ditambah, baik sekolahnya atau siswanya yang dilakukan secara bertahap sampai akhir tahun.
Sementara itu menurut Musta'in Ahmad selaku Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, kesehatan merupakan faktor yang utama. Maka harus dipastikan madrasah-madrasah untuk mempersiapkan.
“Ini adalah bukti kesungguhan Kementerian Agama, disatu sisi untuk menjawab kerinduan masui sekolah, baik siswa maupun orang tua, tapi di sisi yang lain juga harus melaksanakan protokol kesehatan. Walaupun kurang maksimal, karena hanya dua jam dan siswa bergantian, tidak boleh istirahat keluar, pembelajaran bisa berjalan dengan baik,” pungkas Musta'in.
Pada kesempatan tersebut Ganjar Pranowo berkesempatan meninjau simulasi uji coba pembelajaran tatap muka bersama siswa-siswi MAN 1 Surakarta. Dalam satu kelas hanya berisi 18 siswa yang masuk sekolah secara bergantian. Lama pembelajaran dua jam, tidak diperbolehkan istirahat keluar kelas. Jarak antar meja diatur sesuai protokol kesehatan sejauh 1,5 meter, memakai masker, selalu cuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.