10 Ponpes Penerima Bantuan Inkubasi Kemandirian Pesantren di Wonosobo Ikut Serta Dalam EXPO Kemandirian Pesantren

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo (Humas) – Sebanyak 10 pondok pesantren di Kabupaten Wonosobo diikutkan dalam acara Expo Kemandirian Pesantren yang digelar Kanor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (Kanwil Kemag Prov. Jateng ) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Gedung Juber Al Jaelani Planetarium UIN setempat, Kamis, (19-10-2023).

Expo digelar selama tiga hari berturut-turut yakni Kamis s.d Sabtu 19-21 Okotber 2023 adalah rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2023. Semangat yang diangkat dalam HSN 2023 adalah Jihad Santri, Jayakan Negeri. Kegiatan tersebut diikuti oleh 38 pondok pesantren yang beasal dari Kabupaten Demak, Temanggung, Kendal, Wonosobo serta Kota Semarang.

Adapun 10 pesantren tersebut yaitu PPTQ Baitul ‘Abidin Darussalam, PP Annur, PPTQ Darul Islah, PP Roudhotut tholibin Watthullab, PP Al Fathoniyah, PP Al Mubarok Manggisan, PP Roudhoh Al Asyariyah, PP Al Munir II, Ponpes An Nawawi Sarwodadi, dan Ponpes An Nur Modern.

Menurut staf PD Pontren Kankemenag Kab. Wonosobo, Rino Pambudi, menyampaikan bahwa 10 Ponpes yang mengikuti Expo tersebut merupakan Ponpes penerima Bantuan.

“Yang dilibatkan dalam expo di UIN sebanyak 10 Ponpes merupakan Ponpes yang menerima program bantuan Inkubasi Kemandirian Pesantren tahun 2023,” tandasnya.

Selain 10 Ponpes tersebut, (lanjut Rino) terdapat 50 Pondok Pesantren yang sudah mengembangkan produk UMKM dan berada dibawah pendampingan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo.

“10 ikut Expo di Semarang, dan yang 22 ikut bazar di UNSIQ. Harinya hampir bersamaan. Di Wonsoobo ada 50 Ponpes yang menerima bantuan dana,” pungkasnya.

Senada, Muhtasit selaku Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov. Jateng menyampaikan, Kemandirian Pesantren menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Kemenag. Disebutknya, sebanyak 5.059 pesantren mendapatkan bantuan inkubasi untuk kemandirian pesantren termasuk Prov. Jateng didalamnya.

“Dari sejumlah Pesantren penerima bantuan, ada 339 pondok pesantren di antaranya berada di Jawa Tengah. Dengan adanya bantuan dan pendampingan tersebut bisa menjadi stimulant yang outputnya jelas diharapkan pesantren bisa mandiri,” tandasnya.

Turut hadir dalam pembukaan Expo yakni Kakankemenag Kab. Wonosobo, Panut, didampingi Kasi PD. Pontren Kankemenag Kab. Wonosobo, Fakih Khusni. Disela acara Panut, menyampaikan bahwa kegiatan expo kemandirian pesantren adalah kegiatan yang digelar secara perdana di Jawa Tengah dengan harapan dapat mengembangkan UMKM yang dikelola oleh pesantren.

“Expo ini selain untuk kemandirian pesantren juga sebagai wadah promosi produk lokal seperti yang dibawa oleh PP Raudhah Al Asyariyyah Kalibeber yang di displaynya ditampilkan produk beru[a carica, the tambi dan makanan atau oleh-oleh khas Wonosobo,” jelasnya.

Ia berharap semua stand rampai pengunjung dan dapat menjual produk dengan laris.(Ps-ws/Sua)