Purwokerto (Humas) – KKRA Raudlatul Athfal Kabupaten Banyumas menyelenggarakan pembinaan bagi Kepala Raudlatul Athfal se-Kabupaten Banyumas. Kegiatan yang bertema Dengan Semangat Merdeka Belajar Menuju RA Mandiri Berprestasi, digelar di aula Al Ikhlas Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas dihadiri oleh 175 peserta, Rabu (20/9/2023)
Hadir dalam pembinaan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin, Kasi Pendma Edi Sungkowo, Ketua KKRA Banyumas Nasroh.
Nasroh, dalam sambutannya menyampaikan Kabupaten Banyumas mendapatkan jatah 30 RA untuk ikut akreditasi.
“Sampai saat ini baru 8 yang maju untuk akreditasi, harapan saya kuota 30 ini bisa terpenuhi semua, lebih cepat lebih baik .”
Lebih lanjut Nasroh menjelaskan terkait dengan kegiatan besar yang akan digelar di Banyumas, yaitu HUT IGRA ke 21 pada tanggal 27 Oktober 2023, dimana tempat pelaksanaannya akan diinformasikanlebih lanjut.
Sementara itu Edi Sungkowo selaku Kasi Pendma menyampaikan bahwa Ilmu yang harus dimiliki seorang manajer yaitu ilmu manajemen. Karena disini yang hadir adalah kepala RA. Bapak Ibu sebagai kepala RA harus menjadi pemimpin, profesional, kepribadian, sosial dan kewirausahaan.
“Selain itu sebagai Kepala RA harus menguasai manajemen produksi, Bapak ibu harus kreatif membuat produk. Lakukan pengembangan-pengembangan. Misalkan dengan meningkatkan mutu, meningkatkan pelayanan.” ujarnya
“Kedua adalah manajemen sumber daya manusia. perhatikan SDM yang ada di RA masing-masing apabila memiliki program untuk meningkatkan mutu atau kualitas RA bapak ibu sekalian. Ketiga adalah manajemen pembelanjaan atau manajemen keuangan. Atur keuangan dengan baik dan bijak.”
Lebih lanjut Edi menjelaskan, yang tidak kalah pentingnya adalah harus bisa mempromosikan dengan manajemen pemasaran. Harus tahu siapa pangsa pasarnya, bagaimana cara mempromosikan produk unggulannya. Dipengelolaan pendidikan juga demikian. Kepala RA harus bisa mengelola dengan baik. Harus bisa menempatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.
Ditempat yang sama Ibnu Asaddudin menerangkan bahwa Guru RA adalah pondasi pertama dalam jenjang pendidikan untuk mencetak generasi-generasi yang unggul.
“Kepala RA harus mengutamakan tunjangan guru yang masa baktinya kurang dari 2005, dan juga harus memperhatikan kesejahteraannya. Beri fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan sehari-hari.” Jelasnya.
“Ketika itu diperhatikan, maka bapak ibu kepala RA sekalian sudah melaksanakan komitmen kebersamaan. Ketika kebersamaan sudah terjalin dengan baik, maka akan muncul prestasi-prestasi hebat dari para anak didiknya. Karena ada perhatian yang diberikan oleh kepala RA kepada para gurunya dan pada akhirnya akan menjadi yang terbaik.”
Lebih lanjut Ibnu berpesan jika menemukan kendala, konsultasi dan komunikasikkan dengan Pendma. Pak Edi Sungkowo dan jajarannya pasti akan membantu kesulitan bapak ibu sekalian.” Pungkasnya.(yud)rk