Salatiga — Pemerintah Kota Salatiga berkolaborasi dengan Kementerian Agama dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Salatiga menggelar Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) hari Sabtu, (20/05) bertempat di Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah. Perhelatan yang digelar setiap tahunnya ini diikuti oleh 291 peserta dari 20 cabang lomba dan melibatkan 65 dewan hakim dan panitera. Sebelum lomba, para peserta terlebih dahulu mengikuti pembukaan.
Hadir dalam pembukaan, Pj. Wali Kota Sinung N Rachmadi, Kepala Kankemenag Kota Salatiga, H. Wiharso, Asisten 1 Joko Wahono, Asisten 2 Pramusinta, Asisten 3 Sidqon Efendi, Forkopimda, Kepala OPD, Ketua MUI KH. Agus Suaidi, Kepala KUA, Kadisdik Nunuk Dartini, KH. Sobri, Prof Imam Utomo, Lurah, toma, toga, dan segenap peserta lomba. Kegiatan pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Pj. Wali Kota Salatiga.
Dalam sambutannya, Sinung menyambut baik dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya MTQ Kota Salatiga. Teriring harapan agar MTQ semakin berkembang dari segi syiar maupun kualitas penyelenggraan sekaligus mempresentasikan wajah umat islam dan bangsa indonesia melalui tema “Wujdkan Generasi Qur’an Yang moderat”.
“Menang dan kalah adalah hal biasa. Yang terpenting adalah bahwa kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kecintaan kita kepada sang pencipta dan cinta kepada Al-Qur’an,” tutur Sinung. Lebih lanjut Sinung menyampaikan bahwa ia optimis kemoderataan dan toleransi yang dinaungi oleh semanggat rahmatan lil alamin akan menjadi bekal istimewa bagi Kota Salatiga dalam menghadapi tahun politik kedepannya.
Sementara itu, Kepala Kankemenag Kota Salatiga sekaligus selaku Ketua LPTQ Kota Salatiga, H. Wiharso menyampaikan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan MTQ adalah untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dan untuk menumbuhkembangkan generasi qur’ani di Salatiga. “Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan MTQ ini. Alhamdulillah, tahun ini lomba diikuti oleh 291 peserta dengan 20 cabang lomba. Jadikan momen ini ajang untuk meningkatkan potensi diri, bukan untuk saling mengalahkan,” jelas Wiharso.
“Lomba ini juga untuk menyiapkan para kafilah yang akan maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah dan juga untuk mencetak generasi qur’ani dan sebagai syiar Al-Qur’an pada masyarakat Salatiga. Selamat berjuang, anak-anakku. Semoga sukses,” pungkasnya.